Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden: Benahi Infrastruktur Mudik

Kompas.com - 21/07/2011, 19:35 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta kementerian dan instansi terkait untuk memperbaiki ruas-ruas jalan yang banyak dilalui pemudik.

Presiden mengatakan itu ketika membuka Sidang Kabinet Paripurna yang membahas persiapan Ramadhan dan Idul Fitri 2011 di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (21/7/2011).

"Jika kita tahu ada ruas-ruas jalan yang harus diperbaiki, sekarang perbaiki. Jangan menunggu satu-dua minggu sebelum Idul Fitri datang," kata Presiden.

Turut hadir di dalam Sidang Kabinet Paripurna tersebut, antara lain, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto dan Menteri Perhubungan Freddy Numberi.

Presiden juga meminta kementerian dan instansi terkait untuk memastikan sarana angkutan mudik tersedia dengan baik. Presiden tak ingin masalah yang terjadi pada 2010 terulang pada tahun ini.

Kepala Negara pun meminta agar persiapan transportasi dilakukan dengan baik. Hal ini penting dilakukan, mengingat sebagian pemudik akan menggunakan kendaraan roda dua dan juga transportasi massal.

Seperti dibeitakan Kompas, satu setengah bulan menjelang Idul Fitri, jalur pantai utara Jawa dari Cirebon, Jawa Barat, ke Brebes, Jawa Tengah, minim lampu penerangan jalan. Lampu penerangan jalan yang bisa dihitung dengan jari hanya ditemui di ruas Mundu-Kanci, Cirebon.

Selebihnya, jalur utama di Pulau Jawa itu mengandalkan penerangan dari sorot lampu kendaraan dan kerlip lampu dari rumah warga di tepi jalan.

Di pantai utara Jawa Tengah, khususnya Kota Tegal dan Kabupaten Tegal, sejumlah ruas jalan juga masih tampak berlubang. Jalan berlubang dan bergelombang tampak di Kota Tegal, seperti di Jalan Gajah Mada, Jalan MT Haryono, dan Martoloyo. Lubang berdiameter sekitar 10 sentimeter terlihat di ruas tersebut, termasuk di ruas jalan yang pernah ditambal.

Di ruas Jalan Martoloyo juga tampak lipatan aspal yang mengakibatkan jalan bergelombang. Kerusakan jalan juga terlihat di Jalan Dokter Sutomo. Jalan tersebut merupakan jalur alternatif utama atau jalur pengalihan pemudik dari Jakarta menuju ke Semarang. Meskipun demikian, perbaikan sudah mulai terlihat di ruas jalan tersebut.

Di Kabupaten Tegal, jalan yang berlubang tampak di jalur pantura Dampyak, Padaharja, Larangan, Maribaya, Sidoharjo, Surodadi, dan Kedungkelor. Demikian pula di sekitar kawasan wisata Pantai Purwahamba Indah.

Sementara itu, Jalan Raya Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, masih merupakan titik pusat kemacetan arus lalu lintas di Jawa Timur. Selain kondisi jalan yang berlubang dan bergelombang, kemacetan paling fatal terjadi apabila korban lumpur Lapindo memblokade jalan itu saat berunjuk rasa.

Kemacetan di Jalan Raya Porong terjadi setiap hari, khususnya antara pukul 08.00 dan 20.00. Sampai saat ini, pembangunan jalan arteri yang diharapkan bisa mengalihkan arus kendaraan dari Jalan Raya Porong masih jauh dari penyelesaian. Padahal, jalan arteri tersebut semula ditargetkan sudah bisa digunakan pada saat terjadinya arus mudik dan arus balik Lebaran.

Kemacetan juga terjadi di Kabupaten Pasuruan, khususnya di daerah Ngopak. Hingga saat ini, perbaikan jalan sepanjang sekitar 1 kilometer yang rusak akibat terkena luapan banjir Sungai Rejoso itu belum rampung. Jalan berlubang itu memaksa kendaraan berjalan pelan-pelan sehingga menimbulkan kemacetan yang cukup panjang.

Hal itu masih ditemui di Desa Sedarum, Kecamatan Nguling, Pasuruan. Selepas Kota Probolinggo, kondisi jalan negara ke Banyuwangi melalui Situbondo (pantura) ataupun melalui Jember (tengah) relatif baik.

Hanya jalan Probolinggo-Lumajang, khususnya di daerah Klakah, yang struktur jalannya sempit, tetapi mulus, sangat rawan kecelakaan karena pengemudi bisa nekat mendahului kendaraan lain. Demikian pula jalan negara jalur tengah, mulai dari Surabaya hingga perbatasan Jawa Tengah di Ngawi kondisinya relatif siap untuk mudik Lebaran. Memang masih ditemukan badan jalan yang bergelombang, seperti di ruas bekas jalan bebas hambatan di Mojokerto serta di daerah Sukomoro, Kabupaten Nganjuk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com