Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Tolak Empat Saksi Meringankan Wafid

Kompas.com - 20/07/2011, 16:26 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemberantasan Korupsi menolak empat orang saksi meringankan yang diajukan pihak Wafid Muharam, tersangka kasus dugaan suap pembangunan wisma atlet SEA Games di Palembang, Sumatera Selatan. Dari enam orang saksi yang diajukan mantan Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga itu, hanya dua orang yang disetujui KPK.

"Pak Wafid bilang ada enam saksi yang diajukan, cuma yang dikabulkan hanya dua," ujar kuasa hukum Wafid, Erman Umar, seusai mendampingi kliennya diperiksa di Gedung KPK, Rasuna Said, Jakarta, Rabu (20/7/2011).

Kedua orang saksi yang disetujui KPK adalah seorang pejabat Kemenpora dan seorang yang diklaim sebagai pemberi dana talangan. Meskipun demikian, Erman enggan mengungkap siapa saksi meringankan bagi Wafid tersebut. "Nantilah, itu strategi," ucapnya.

Terkait materi pemeriksaan pada Rabu ini, Erman mengatakan bahwa kliennya diperiksa dalam kapasitasnya sebagai kuasa pengguna anggaran di Kemenpora. Pemeriksaan hanya berlangsung sekitar 1,5 jam. "Mungkin (berkas) sudah mendekati (lengkap)," kata Erman.

Adapun berkas pemeriksaan terhadap Wafid, menurut Erman, akan segera rampung. Pasalnya, penyidik KPK telah menggunakan hak perpanjangan penahanan Wafid yang terakhir, yakni selama 30 hari ke depan. Jika berkas Wafid belum juga lengkap hingga masa perpanjangan tahanan terakhir itu habis, kliennya itu bisa bebas demi hukum. "Bisa dihentikan (perkaranya) atau bebas demi hukum," ujarnya.

Wafid ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap pembangunan wisma atlet SEA Games bersama dengan staf marketing PT Anak Negeri, Mindo Rosalina Manulang, dan Manajer Pemasaran PT Duta Graha Indah, Mohamad El Idris. Belakangan, KPK menetapkan anggota DPR M Nazaruddin sebagai tersangka. Kini, Rosalina dan El Idris telah memasuki proses persidangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Nasional
Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Nasional
Saat 'Food Estate' Jegal Kementan Raih 'WTP', Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Saat "Food Estate" Jegal Kementan Raih "WTP", Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Nasional
Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Nasional
Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Nasional
Nasib Pilkada

Nasib Pilkada

Nasional
Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Nasional
Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Nasional
Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Nasional
Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com