Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Johan: KPK Akan Tindak Siapa Pun!

Kompas.com - 19/07/2011, 21:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johan Budi mengungkapkan, penyidikan kasus dugaan suap pembangunan wisma atlet SEA Games di Palembang, Sumatera Selatan terus berjalan. KPK tidak hanya berhenti pada penetapan M Nazaruddin, mantan bendahara umum Partai Demokrat sebagai tersangka.

"Bagaimana Pak Nazar memastikan bahwa kasus ini hanya berhenti di Pak Nazaruddin? Sekarang KPK masih mendalami, termasuk informasi-informasi yang tadi sempat disampaikan Pak Nazar," kata Johan dalam wawancaranya dengan Metro TV, Selasa (19/7/2011).

Menurut Johan, KPK akan menindak siapa pun, termasuk Ketua DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum jika tudingan Nazaruddin terhadap Anas sesuai dengan bukti pendukung. "Jika itu ada, saya kira siapa pun akan ditindak KPK termasuk Anas Urbaningrum, kalaupun memang ada bukti yang mengaitkan pada yang bersangkutan," kata Johan.

Nazaruddin dalam wawancara dengan Metro TV petang tadi menuding ada deal antara Anas dan KPK terkait penanganan kasus dugaan suap pembangunan wisma atlet. "Ada deal antara Anas dan Chandra Hamzah (Wakil Ketua KPK). Ada deal agar Chandra dan Ade Rahardja (Deputi Penindakan KPK) dipilih kembali, deal-nya untuk pimpinan KPK ke depan," kata Nazaruddin.

Menurut Nazar, Anas, Ade, dan Chandra sepakat untuk merekayasa kasus wisma atlet agar kasus itu hanya berhenti pada Nazaruddin. "Anas dan Ade mengadakan pertemuan di suatu tempat, deal-nya Anas tidak boleh dipanggil (KPK), Angie (Angelina Sondakh) tidak boleh dipanggil, kasus hanya ditutup di Nazaruddin," ujar Nazar.

Nazaruddin juga mengungkapkan bahwa KPK sebenarnya memiliki cukup bukti untuk menetapkan Anas sebagai tersangka. "Uang wisma atlet lari ke PT Anugrah, milik Anas. Saya ini di bawah kontrol Anas," kata Nazaruddin.

Saat ditanya kemungkinan KPK memeriksa Anas, Johan menjawab "Bagaimana kita bisa memastikan itu kalau Pak Nazar, informasi kunci yang disampaikan tadi, kalau itu benar, tidak disampaikan kepada KPK? Harusnya yang bersangkutan menyampaikan kepada KPK, hadir ke KPK menjelaskan secara detil".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

    Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

    Nasional
    Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

    Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

    Nasional
    Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

    Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

    Nasional
    Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

    Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

    Nasional
    Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

    Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

    Nasional
    Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

    Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

    Nasional
    Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

    Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

    Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

    Nasional
    Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

    Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

    Nasional
    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

    Nasional
    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

    Nasional
    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com