Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anas Habiskan 20 Juta Dollar AS Jadi Ketum

Kompas.com - 19/07/2011, 19:04 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Bendahara Partai Demokrat M Nazaruddin mengungkapkan, Ketua Umum Anas Urbaningrum telah menghabiskan dana sebesar 20 juta dollar AS untuk dapat memenangkan kursi ketua umum.

Dana ini, sambung Nazaruddin, berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). "Di dalam Kongres Partai Demokrat, Anas bisa menang karena habis sekitar 20 juta dollar AS. Kalau enggak, enggak bisa menang. Uang dari APBN," kata Nazaruddin, yang juga tersangka pada kasus dugaan suap pembangunan wisma atlet SEA Games 2011, dalam wawancara dengan Metro TV, Selasa (19/7/2011).

Nazaruddin mengatakan, uang tersebut diperoleh dari sejumlah proyek negara, seperti proyek pembangunan wisma atlet SEA Games 2011 dan proyek pembangunan Stadion Hambalang. Proyek-proyek tersebut direkayasa agar dapat dimenangkan oleh perusahaan yang terkait dengan Anas dan kroninya.

"Proyek Hambalang, misalnya, sudah direkayasa agar Adhi Karya memang," kata Nazaruddin. Kasus wisma atlet, sambungnya, juga telah direkayasa sejak lama. Pembahasan ini telah dimulai sejak 2010 ketika Anas masih menjabat sebagai Ketua Fraksi Partai Demokrat. Dari proyek ini, Anas pribadi menerima setidaknya Rp 7 miliar. Kemudian, Nazaruddin mengelaborasi proyek Hambalang.

Menurutnya, dari proyek Hambalang senilai Rp 1,2 triliun, tim sukses Anas menerima setidaknya Rp 50 miliar. Uang tersebut diserahkan oleh seorang pengusaha bernama Mahfud. "Saudara Mahfud mengantarkan uang itu di Jakarta. Dari Jakarta, saya masukkan (uang itu) ke mobil boks yang dibawa Ibu Yuliani," kata Nazaruddin.

Uang tersebut kemudian dibawa ke sebuah kamar di Hotel Aston. Dari hotel tersebut, uang didistribusikan kepada para kader atas sepengetahuan Anas. Bahkan, Nazaruddin menantang Komisi Pemberantasan Korupsi untuk mengambil rekaman CCTV di Hotel Aston.

"Silakan lihat semua uang keluar dan diambil siapa. Saya hanya punya catatan pengeluarannya saja. Anas mendistribusikan uang itu melalui saya," kata Nazaruddin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

    UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

    Nasional
    KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

    KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

    Nasional
    Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

    Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

    Nasional
    Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

    Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

    Nasional
    Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

    Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

    Nasional
    Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

    Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

    Nasional
    Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

    Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

    Nasional
    PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

    PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

    Nasional
    Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

    Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

    Nasional
    Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

    Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

    Nasional
    Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

    Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

    Nasional
    Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

    Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

    Nasional
    Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

    Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

    Nasional
    Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

    Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com