Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Didemo Mahasiswa NU di Malang

Kompas.com - 18/07/2011, 13:48 WIB

MALANG, KOMPAS.com -  Hanya sehari setelah Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono hadir dan tampil dengan penuh takzim di depan upacara besar peringatan Hari Ulang Tahun (Harlah) ke-85 Nahdlatul Ulama (NU), hari Senin (19/7) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) melancarkan demonstrasi menuntut penurunan SBY sebagai Presiden.  

Legitimasi Pemilu 2009 terhadap SBY hanya bisa diterima jika yang bersangkutan berkomitmen melaksanakan janji-janji kampanyenya, dan menegakkan praktek pemerintahan yang bersih ( good governance).

Namun praktik korupsi yang terbuka yang menunjukkan indikasi manipulasi dan mafia dalam Pemilu 2009 dalam kasus Andi Nurpati yang tak lain adalah anggota dan pengurus Partai Demokrat, serta kasus korupsi dan mafia lelang proyek yang dilakukan Nazaruddin bendahara Partai Demokrat, sudah cukup mengindikasikan hilangnya legitimasi Pemilu terhadap SBY dan pasangannya Boediono.

Ketua Cabang PMII Kota Malang Karebet menyatakan itu usai memimpin organisasinya menyelenggarakan demonstrasi terhadap pemerintahan SBY di depan gedung DPRD Kota Malang, Senin (19/7). Itu artinya, janji pemberantasan korupsi yang diberikan SBY telah dengan sendirinya dilanggar oleh SBY sendiri. Kepresidenan SBY telah dinodai oleh SBY sendiri. Hanya soal prosedur legal saja yang membuat SBY dapat dimakzulkan, tegas Karebet.

Ini pernyataan tegas kesekian yang disampaikan Karebet. Menurut keterangan yang dikumpulkan dalam sepekan terakhir, aksi mahasiswa tengah diorganisasi untuk bisa dilakukan dalam skala nasional. Diantara kelompok yang semula santer hendak melakukan aksi demonstrasi adalah Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) berbagai perguruan tinggi.

Hari Senin hanya PMII yang tampak berinisiatif memimpin aksi dengan memulai demonstrasi. Bendera PMII tampak dikibarkan di tengah ratusan massa. Tidak ada bendera HMI, juga tidak ada identitas Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). Menurut Karebet, mahasiswa Yogyakarta yang sejak awal antusias menyelenggarakan demonstrasi untuk mengkritik SBY dan kepemimpinannya, antara lain karena muncul isu keistimewaan yang melukai perasaan warga Yogyakarta.

Selebaran yang dibagikan oleh koordonator aksi demonstrasi itu adalah selebaran PC PMII Kota Malang. Isinya, mengajak rakyat mengingat kembali kasus Bank Centuri yang telah merugikan keuangan negara Rp 6,3 triliun. Kasus pembangunan Wisma Atlet yang membuat para petinggi Partai Demokrat diindikasikan mendapat kucuran dana ilegal.

Penegakan hukum adalah soal besar terpenting, dan bukan hanya semata persoalam besaran angka-angka kerugian negara itu. SBY dengan demikian tidak lagi memiliki kemampuan untuk menegakkan aturan, karena pelanggaran dilakukan oleh ling karan dalamnya sendiri. Rakyat yang jelas dirugikan karena kehilangan momentum ekonomi oleh melemahnya kepemimpinan Presiden. Sementara rasa lapar tidak bisa menunggu, jatuh korban para TKI juga tidak bisa menunda, katanya.

Aksi demonstrasi berjalan tertib, dengan pengawalan ketat aparat Kepolisian Resort Kota Malang. Sempat terjadi ketegangan saat mahasiswa membakar patung SBY berupa bahan kain , yang dilingkari kertas bergambar wajah SBY. Polisi berusaha memadamkan api dengan menyemprotkan alat pemadam kebakaran.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com