Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadirkah Panji Gumilang?

Kompas.com - 14/07/2011, 08:04 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Panji Gumilang, tersangka dugaan pemalsuan akta otentik kepengurusan Yayasan Pesantren Indonesia (YPI), dijadwalkan akan diperiksa penyidik di Bareskrim Polri, Kamis (14/7/2011).

Ali Tanjung, pengacara Panji, kepada Kompas.com melalui telepon, mengatakan, dalam surat permohonan penundaan pemeriksaan yang disampaikan kepada penyidik awal pekan ini, pihaknya meminta Panji diperiksa hari ini. "Kami minta tanggal 14 Juli (Kamis) diperiksa," kata Ali.

Namun, ketika ditanya apakah kliennya akan hadir, Ali kembali tak dapat memastikan. Panji berkali-kali memakai alasan sakit untuk menunda pemeriksaan. Sedianya, Panji diperiksa pada Senin (3/7/2011) lalu. Lantaran tak hadir, penyidik kembali menjadwalkan memeriksa pimpinan YPI itu pada Senin (11/7/2011).

Panji tak memenuhi panggilan itu dengan memberikan surat keterangan sakit gejala jantung yang dikeluarkan dokter poliklinik di Pondok Pesantren Al Zaytun di Indramayu, Jawa Barat. Panji adalah pimpinan Al Zaytun.

Jika terus tak hadir, Polri akan mengirimkan dokter ke ponpes untuk mengecek kondisi kesehatan Panji. Jika memungkinkan diperiksa, Panji akan dibawa paksa. Penyidik telah memeriksa staf Panji, yakni Abdul Halim, sebagai tersangka. Dia kini ditahan di Rutan Bareskrim Polri.

Panji baru diperiksa sebagai saksi. Saat itu, dia dicecar 10 pertanyaan seputar kasus pemalsuan. Kepada penyidik, Panji membantah memalsukan tanda tangan Imam Supriyanto, pendiri YPI lain, dalam surat pengunduran diri. Menurutnya, Imam sendiri yang menandatangani.

Sebaliknya, Imam merasa tidak pernah menandatangani surat itu. Hasil uji laboratorium Polri juga menunjukkan tanda tangan Imam dipalsukan. Menurut Imam, namanya dicoret setelah ia keluar dari Negara Islam Indonesia (NII) pimpinan Panji.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com