Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi Demokrat Resah

Kompas.com - 11/07/2011, 18:23 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi partai Demokrat Ferry Julianto menilai, berbagai problema yang berkembang di partainya belakangan ini terjadi karena sikap reaktif para elit partainya dalam menanggapi kasus M Nazaruddin, mantan bendahara umum Demokrat.

Sejak ditetapkan menjadi tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus dugaan suap pembangunan wisma atlet Sea Games, kasus anggota Komisi VII DPR tersebut dianggap telah membuat suara politisi partai itu pecah.

"Kita resah akan hal ini. Sewaktu kita masuk ke partai ini, kita menginginkan yang terbaik dan tentu apa yang terjadi di tubuh partai menjadi kontraproduktif sekarang. Padahal, jika dinamika-dinamika itu dapat disikapi dengan benar, baik dari luar maupun dari dalam, tanpa aksi yang reaktif, partai ini akan baik-baik saja," ujar Ferry saat melakukan konferensi pers di Jakarta, Senin (11/7/2011).

Lebih lanjut, Ferry mencontohkan tindakan beberapa pimpinannya yang berseteru secara gamblang di salah satu media karena berbeda pendapat. Menurutnya, sikap tersebut merupakan sikap kurang dewasa yang tidak perlu untuk ditonjolkan kepada publik.

"Ini sebuah sikap otokritik. Seharusnya, partai ini memiliki semacam kode etik atau mekanisme. Jangan sampai hal yang tak perlu kemudian diungkap ke publik, karena akan menjadi preseden buruk bagi partai ini di mata masyarakat," tuturnya.

"Tapi, yang pasti kami akan terus mendukung Ketum (Anas Urbaningrum) dan Sekjen (Edhie Baskoro) yang ingin melakukan penertiban kader-kadernya agar tidak terjadi lagi perbedaan pendapat seperti itu, karena di antara kita masih banyak masalah yang lebih penting untuk diselesaikan," imbuhnya.

Seperti diberitakan, belakangan ini sejumlah persoalan hukum yang melilit kader Partai Demokrat berujung pada kisruh partai. Nazaruddin, yang kini buron, ditetapkan KPK sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap pembangunan wisma atlet Sea Games di Palembang, Sumatera Selatan.

Dari tempat persembunyiannya, Nazaruddin menuding sejumlah petinggi dan politisi Partai Demokrat ikut menikmati aliran dana ilegal. Dalam kasus mantan bendahara umum Partai Demokrat itu, ada yang membela dan ada pula yang bersuara kritis.

Belakangan, Nazaruddin menjadi musuh bersama karena tudingan-tudingannya. Bahkan, beberapa waktu lalu Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Marzuki Alie mengirim SMS kepada Ketua Dewan Pembina Susilo Bambang Yudhoyono. Isinya, Marzuki prihatin atas perseteruan sejumlah elite partai di media. Ia berpandangan, ada persoalan leadership di tubuh partai dan meminta Ketua Dewan Pembina mengambil langkah-langkah tegas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

    Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

    Nasional
    Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

    Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

    Nasional
    Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

    Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

    Nasional
    Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

    Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

    Nasional
    Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

    Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

    Nasional
    Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

    Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

    Nasional
    Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

    Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

    Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

    Nasional
    Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

    Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

    Nasional
    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

    Nasional
    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

    Nasional
    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Nasional
    Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

    Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com