JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Fraksi Demokrat DPR Jafar Hafsah enggan mengomentari berbagai pesan mantan Bendahara Umum Demokrat Muhammad Nazaruddin kepada media massa melalui pesan Blackberry Messenger (BBM). Menurut dia, partai hanya bisa meminta Nazaruddin untuk membuktikan omongannya di hadapan penegak hukum.
"Itu kan komentar melalui media (BBM Nazaruddin), tidak perlu dikomentari. Itu persoalan partai, berikan kepada partai kami untuk menyelesaikan," ujar Jafar di Gedung DPR, Jakarta, Senin (11/7/2011).
Sejak meninggalkan Indonesia dan menjadi tersangka dalam kasus dugaan suap pembangunan wisma atlet Sea Games di Palembang, Sumatera Barat, Nazaruddin berulang kali berkirim pesan melalui BBM kepada sejumlah media.
Dalam pesannya, ia membeberkan sejumlah informasi, antara lain mengenai aliran dana terkait pembangunan wisma atlet kepada Ketua Umum Anas Urbaningrum, Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng, serta sejumlah politisi Partai Demokrat.
Menurut dia, berbagai tuduhan Nazaruddin terhadap sejumlah orang dalam Partai Demokrat tidak berdasar. Dengan demikian, ia merasa tak perlu melakukan klarifikasi atas pesan tersebut.
"Semua (tuduhan Nazaruddin) tidak berdasar dan tidak beralasan. Saya tidak bisa mengklarifikasi karena BBM itu antara media dan Nazar. Ki taserahkan saja pada jalur yang kompeten, jangan lantas hanya melalui BBM. Kacau dunia ini kalau BBM dijadikan literatur," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.