Hakim dan Jaksa Dijaga Polisi

JAKARTA, KOMPAS.com - Usai pembacaan vonis terhadap Panda Nababan, dan tiga anggota DPR 1999-2004 dari Fraksi PDI Perjuangan lainnya, Engelina Pattiasina, M Iqbal, dan Budiningsih di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, majelis hakim dan tim jaksa penuntut umum memasuki ruangannya dengan dikawal petugas keamanan.

Sejumlah petugas keamanan dari Brimob tampak menjaga pintu ruangan hakim dan jaksa.

Seperti diberitakan sebelumnya, majelis hakim Pengadilan Tipikor yang diketuai Eka Budi menjatuhkan vonis berupa penjara satu tahun lima bulan kepada Panda dan tiga koleganya. Keempatnya juga diharuskan membayar denda Rp 50 juta subsider tiga bulan kurungan.

Para politisi PDIP itu terbukti melakukan tindak pidana korupsi secara bersama-sama, dengan menerima sejumlah cek perjalanan yang patut diduga berkaitan dengan pemilihan DGSBI yang dimenangkan Miranda Goeltom pada 2004.

Menanggapi vonis atas dirinya, Panda Nababan berseru "Masya Allah," sesaat setelah hakim Eka Budi mengetuk palu yang menandai berakhirnya sidang.

Seruan Panda kemudian diikuti seruan massa pendukungnya yang memenuhi ruangan sidang. "Saya akan melaporkan hakim ini ke badan pengawasan MA (Mahkamah Agung)," kata Panda.

Sidang pembacaan vonis Panda dan kawan-kawan tersebut juga dikawal Komisi Yudisial.