Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tinggal 2 Hari, Ayo Daftarkan Diri!

Kompas.com - 17/06/2011, 11:26 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansel KPK) kembali mengajak media massa untuk gencar menyosialisasikan pendaftaran untuk menjadi bakal calon pimpinan lembaga anti korupsi itu. Pendaftaran akan ditutup tanggal 20 Juni 2011, pukul 16.00 WIB. Masih tersisa dua hari lagi, hari ini, Jumat (17/6/2011) dan Senin mendatang, bagi mereka yang berminat mengikuti seleksi.

"Sudah mulai ada peningkatan sedikit demi sedikit. Sebelumnya, pada tanggal 13 Juni yang mendaftar baru 19-20 orang, kemudian kita terus mengajak media, bertemu langsung agar mengajak masyarakat untuk berpartisipasi, jumlahnya semakin bertambah. Sampai dengan sore kemarin sudah 93 orang. Oleh karena itu, kita mengajak kembali media dan masyarakat berpartisipasi untuk mengajak siapa pun yang berkompeten dan berpotensi untuk mendaftar Pansel," ujar Sekretaris Pansel KPK, Ahmad Ubbe, di Gedung Dewan Pers, Jumat (17/06/2011).

Dari data sementara Pansel KPK, 27 persen pendaftar berasal dari advokat, 27 persen berasal dari kalangan swasta. Sementara itu, 25 persen berlatarbelakang dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan pensiunan (PNS). Dari kalangan pendidikan, jumlah dosen yang mendaftar adalah 16 persen. Adapun, dari TNI Polri sebanyak 5 persen.

Pansel juga kembali menekankan bahwa bidang yang dicari tidak hanya hukum, melainkan juga bidang IT, public relation, dan edukasi. Sejumlah NGO, salah satunya Indonesia Corruption Watch (ICW) juga telah diajak kerjasama oleh Pansel KPK. Hal ini, menurut anggota Pansel, Imam Prasodjo sangat membantu, karena ICW banyak memberikan usulan tokoh-tokoh yang dianggap berpotensi untuk menjadi bakal calon Pimpinan KPK.

"Teman-teman dari NGO pro aktif juga berdatangan untuk menjaring orang-orang terbaik yang bisa dihubungi. Dari hasil pertemuan dengan NGO mereka juga menghubungi orang-orang tertentu yang mereka anggap punya potensi. Ayo ini waktunya tiga hari lagi, mari mendaftar bagi yang berminat," ujar Imam.

Namun, Imam tidak menjelaskan nama-nama tokoh yang dimaksud dari hasil yang diusulkan ICW. Ahmad menambahkan, dari pendaftaran ini tak hanya dicari kuantitas semata, tapi juga kualitas dari orang yang terpilih menjadi bakal calon pimpinan KPK.

"Kalau bisa 150 keatas lah yang daftar itu sudah bagus. Belum tentu kuantitas, mengandung kualitas oleh karena itu Pansel sekali lagi harapkan partisipasi dari masyarakat dan pers. Kita semua bertanggungjawab untuk mencari pimpinan terbaik bagi KPK," tukas Ahmad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

    Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

    Nasional
    Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

    Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

    Nasional
    Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

    Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

    Nasional
    TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

    TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

    Nasional
    Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

    Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

    Nasional
    PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

    PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

    Nasional
    Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

    Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

    Nasional
    Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

    Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

    Nasional
    Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

    Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

    Nasional
    PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

    PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

    Nasional
    Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

    Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

    Nasional
    Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

    Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

    Nasional
    Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

    Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

    Nasional
    Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

    Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

    Nasional
    Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

    Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com