Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkas Rosa dan El Idris Segera Masuk Penuntutan

Kompas.com - 15/06/2011, 18:36 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -  Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi Johan Budi mengatakan, berkas penyelidikan atas nama Direktur Pemasaran PT Anak Negeri Mindo Rosalina Manulang dan Manajer Pemasaran PT Duta Graha Indah Mohamad El Idris segera masuk tahap penuntutan. Keduanya merupakan tersangka dalam kasus dugaan suap pembangunan wisma atlet SEA Games di Palembang, Sumatera Selatan. Kasus tersebut juga melibatkan Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga, Wafid Muharam.

"Kemungkinan dalam waktu dekat, akhir Juni kita tingkatkan ke penuntutan, karena sudah hampir lengkap," kata Johan di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (15/6/2011).

Sementara berkas Wafid, lanjut Johan akan segera menyusul."(berkas Wafid) mungkin enggak beda jauh ya (waktunya)," ujar Johan.

Kasus dugaan suap pembangunan wisma atlet SEA Games berawal dari tertangkapnya Wafid Muharam sesaat setelah diduga menerima suap dari El Idris dengan bukti cek senilai Rp 3,2 miliar. Rosa diduga merupakan mediator keduanya. Kasus ini juga menyeret mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, M Nazaruddin. KPK menjadwalkan pemeriksaan pertama terhadap Nazaruddin pada Senin (13/6/2011) sebagai saksi untuk Rosa. Namun anggota Komisi VII itu mangkir. Atas hal tersebut KPK melayangkan surat pemeriksaan kedua terhadap Nazar.

Jika sesuai jadwal, Kamis (16/6/2011) Nazar akan dimintai keterangan di KPK. Nazaruddin disebut-sebut sebagai atasan Rosa di PT Anak Negeri. Kamaruddin Simanjuntak, mantan kuasa hukum Rosa mengungkapkan bahwa menurut Rosa, wanita itu hanya diperintahkan atasannya, Nazaruddin untuk mengantarkan El Idris bertemu Wafid. Informasi tersebut lantas dibantah Nazaruddin. Demikian juga dengan Rosa yang kemudian mencabut keterangannya terkait keterlibatan Nazaruddin yang pernah dituangkan dalam berita acara penyelidikan.

Menurut Johan, hingga kini KPK belum menetapkan tersangka lain dalam kasus tersebut.

"Kemungkinan (ada tersangka lain) bisa saja, asal ada alat bukti," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

    Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

    Nasional
    Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

    Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

    Nasional
    Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

    Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

    Nasional
    Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

    Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

    Nasional
    Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

    Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

    Nasional
    Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

    Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

    Nasional
    PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

    PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

    Nasional
    Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

    Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

    Nasional
    Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

    Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

    Nasional
    Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

    Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

    Nasional
    PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

    PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

    Nasional
    Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

    Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

    Nasional
    Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

    Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

    Nasional
    Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

    Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

    Nasional
    Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

    Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com