Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MAKI Laporkan Calo Anggaran DPR ke KPK

Kompas.com - 10/06/2011, 16:14 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI) melaporkan dugaan calo anggaran di DPR ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (10/6/2011). Koordinator MAKI Boyamin Saiman mengantarkan dokumen catatan rapat Badan Anggaran di DPR yang membahas soal laporan masyarakat terkait calo anggaran DPR. Berdasarkan salinan dokumen catatan rapat itu disebutkan bahwa anggota Badan Anggaran Wa Ode Nurhayati (Fraksi Partai Amanat Nasional) dan Andi Rahmat (Fraksi Partai Demokrat) diduga terlibat praktik calo anggaran.

"Kami menemukan dokumen rapat Banggar (badan anggaran) DPR, ada orang yang lapor ke Banggar, memperjuangkan aspirasi (permintaan alokasi anggaran) daerah. Ada yang gagal, ada yang berhasil. Yang gagal, ingin penghubung ini (calo anggaran) mengembalikan uangnya. Yang dilaporkan inisial W dan inisial A," kata Boyamin di Gedung KPK Jakarta, Jumat (10/6/2011).

Menurut Boyamin, dokumen yang diantarkannya sebagai alat bukti kepada KPK itu berisi laporan warga bernama Haris Surahman dan Bahar yang disampaikan dalam rapat Banggar tanggal 30 Mei 2011 yang dipimpin Ketua Banggar Melchias Markus Mekeng. Dokumen berisi laporan warga soal calo anggaran itu juga ditandatangani Melchias selaku ketua, Mirwan Amir dan Tamsil Linrung selaku wakil ketua.

Dalam salinan dokumen yang dibagikan kepada para pewarta itu  disebutkan bahwa Haris Surahman meminta bantuan Wa Ode Nurhayati untuk menggolkan anggaran Dana Penyesuaian Infrastruktur Daerah (DPID) di tiga kabupaten di Aceh dan satu kabupaten di Sulawesi. Haris memberikan uang kepada Wa Ode senilai Rp 6,9 miliar untuk empat kabupaten tersebut. Namun, penganggaran DPID untuk empat kabupaten itu gagal. Dengan demikian, Haris meminta uang Rp 6,9 yang sudah diberikan untuk dikembalikan. Namun, berdasarkan dokumen catatan rapat itu uang yang dikembalikan oleh Wa Ode hanya Rp 4 miliar.

"Masih tersisa Rp 2,9 miliar," ujar Boyamin.

Laporan lainnya disampaikan Bahar. Pada awalnya Bahar berurusan dengan Andi Rahmat untuk menggolkan pengalokasian anggaran untuk Kota Palu pada APBN Perubahan 2010. "Namun kemudian diserahkan kepada Wa Ode," tambah Boyamin.

Bahar kemudian menyerahkan Rp 2 miliar dan Rp 2,3 miliar. Namun, tidak jelas apakah pencaloan itu gagal atau tidak dan apakah uang yang sudah diberikan tersebut dikembalikan atau belum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com