JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengungkapkan, Soeharto, Presiden ke-2 RI, adalah peletak dasar pembangunan bangsa Indonesia. Memulai tugasnya sebagai presiden pada tahun 1965 saat Indonesia dilanda krisis ekonomi dengan tingkat inflasi mencapai 600 persen, menurut Kalla, Soeharto menjalankan tugasnya secara terperinci sehingga mampu meletakkan dasar dengan baik. Hal itu disampaikan Kalla ketika memberikan kata sambutan dalam acara "Mengenang 90 Tahun H. M Soeharto", sekaligus peluncuran buku berjudul Pak Harto: The Untold Stories di Museum Purna Bhakti Pertiwi, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Rabu (8/6/2011).
"Kita lihat pidato Beliau beberapa tahun lalu, selalu mengumandangkan pertanian, cangkul, perairan, dan lain lain. Setelah itu, baru memulai tentang industri, dan kemajuan yang lain. Tahap-tahap itulah yang sebenarnya memberikan dasar yang baik bagi ekonomi kita," kata Kalla.
Menurut Kalla, kehidupan bernegara saat ini adalah pengulangan dasar yang diletakkan oleh Soeharto. Ia menilai, Soeharto sangat teguh memegang dasar Pancasila, pertumbuhan, dan pemerataan stabilitas nasional. "Beliau dengan sadar dan sangat keras memegang Pancasila sebagai pegangan. Dan kita baru lagi berbicara tentang Pancasila. Sekarang, justru karena kita melupakan hal itu, maka kita harus menguji kembali apa yang dipegang teguh oleh Soeharto," ujar Kalla.
Sebagai manusia biasa, lanjutnya, Soeharto tentu memiliki kekurangan-kekurangan semasa hidupnya. Namun, kekurangan tersebut harus dijadikan pembelajaran bagi bangsa ini. "Akan tetapi, saya yakin, dibanding apa yang telah dibuat oleh Beliau bagi bangsa ini, neracanya pasti jauh lebih baik daripada kekurangan Beliau," katanya.
Kalla lantas bercerita mengenai pertemuan terakhirnya dengan Soeharto saat bersilaturahim pada hari raya Idul Fitri tahun 2005. Dalam pertemuan tersebut, Soeharto mengucapkan pesan terakhir sebelum meninggal dunia pada 27 Februari 2008 yang cukup berkesan bagi Kalla. "Satu bulan setelah perdamaian Aceh selesai tahun 2005, Beliau berpesan kepada saya 'Pak Jusuf, jaga negeri ini, jagalah terus negeri ini'," katanya menirukan ucapan Soeharto.
Ia melanjutkan, "Saya bilang kepada Beliau, 'Terima kasih Pak, saya akan jaga negeri ini," kenang Kalla.
"Jadi, janganlah nanti terulang lagi kata majalah Time kalau Indonesia adalah negara yang tidak pernah menghormati pemimpinnya. Kita harus menghormati Soeharto karena Beliau mempunyai jasa yang sangat besar bagi bangsa ini," ujar mantan Ketua Umum Partai Golkar ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.