Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nunun Dicegah Sejak 2010

Kompas.com - 07/06/2011, 18:17 WIB
Maria Natalia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktorat Jenderal Imigrasi RI membeberkan bahwa Nunun Nurbaeti sudah dicegah untuk tidak ke luar negeri sejak 24 Maret 2010. Pencegahan ini dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi pada 24 Maret 2010 dengan nomor KEP-146/01/3/2011.

Pencegahan itu juga dilanjutkan dengan surat siar Direktur Penyidikan dan Penindakan Imigrasi Nomor: IMI.5.GR.02.06-3.20182 berlaku dari 26 Maret 2010 sampai 26 Maret 2011. Namun, sayang, pencekalan itu terlambat dilakukan. Nunun yang saat itu masih berstatus sebagai saksi untuk kasus dugaan suap pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia 2004 telah ke luar negeri dan tidak kembali lagi.

"Sudah dicegah, tetapi Bu Nunun sudah telanjur pergi ke luar negeri pada 23 Februari 2010 dengan tujuan Frankfurt International APT-Federal Republic of Germany. Setelah itu, beliau tidak pernah kembali," ujar Staf Humas Ditjen Imigrasi Heriawan Sukoaji kepada Kompas.com di Gedung Ditjen Imigrasi, Selasa (07/06/2011).

Selanjutnya, dalam data Ditjen Imigrasi juga tercatat perpanjangan pencegahan Nunun ke luar negeri kembali dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi  (KPK) pada 1 April 2011 dengan nomor surat 150/01/IV/2011. Perpanjangan pencegahan ini kembali dilakukan setelah Nunun ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus itu pada Februari 2011.

Namun, Nunun pun tampak tidak menampakkan keberadaannya di Tanah Air. Ia dikabarkan sempat berada di Singapura, Thailand, dan Kamboja. Langkah terakhir untuk upaya menghentikan pergerakan Nunun, pada 26 Mei 2011 KPK akhirnya mencabut kepemilikan paspor Nunun yang masih memiliki batas waktu hingga 11 November 2014.

"Sudah dicegah dan dicabut paspornya, tetapi kita, kan, tidak tahu dia melakukan perjalanan lintas negara ke mana saja. Akan tetapi, pihak imigrasi sudah bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri untuk berusaha mengetahui keberadaan beliau (Nunun Nurbaeti). Imigrasi tidak bisa bekerja sendiri mencari dia, harus tetap melalui Kemenlu," ujarnya.

Seperti yang diketahui, ketika namanya disebut-sebut terlibat dalam kasus suap terhadap 26 anggota DPR  periode 1999-2004, Nunun dikabarkan mengalami sakit. Oleh keluarga termasuk suaminya, Adang Daradjatun,  Nunun dikatakan mengalami sakit lupa berat akibat stroke yang dideritanya pada April 2010. Saat itu dikabarkan Nunun dirawat di Singapura. Padahal, menurut data Ditjen Imigrasi, terakhir kali Nunun ke luar dari Indonesia menuju  Frankfurt, bukan Singapura.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

    Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

    Nasional
    Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

    Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

    Nasional
    Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

    Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

    Nasional
    Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

    Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

    Nasional
    Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

    Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

    Nasional
    PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

    PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

    Nasional
    Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

    Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

    Nasional
    Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

    Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

    Nasional
    Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

    Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

    Nasional
    Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

    Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

    Nasional
    Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

    Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

    Nasional
    Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

    Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

    Nasional
    Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

    Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

    Nasional
    Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

    Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

    Nasional
    Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

    Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com