Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Dana ke Nazaruddin

Kompas.com - 07/06/2011, 02:42 WIB

Jakarta, Kompas - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan mengidentifikasi ada transaksi mencurigakan atas nama M Nazaruddin, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, yang diduga terkait dengan kasus suap pembangunan wisma atlet di Palembang yang melibatkan Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga.

Transaksi atas nama Nazaruddin merupakan bagian dari 13 transaksi mencurigakan terkait dengan kasus ini. ”Terkait kasus Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora), Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) sedang mendalami 13 transaksi mencurigakan pada delapan bank,” kata Direktur Pengawasan dan Kepatuhan PPATK Subintoro, Senin (6/6) di Jakarta.

Subintoro tidak bersedia menjelaskan nama pemilik rekening mencurigakan tersebut. Namun ia mengatakan, para pemilik rekening mencurigakan merupakan orang-orang yang selama ini dikaitkan dengan kasus Sesmenpora. Ia tidak membantah ketika ditanya apakah salah satu pemilik rekening mencurigakan tersebut adalah M Nazaruddin, ”Saya tidak boleh menyebut nama, tetapi nama yang bersangkutan memang ada,” katanya.

Subintoro juga tak menjelaskan nilai total transaksi-transaksi mencurigakan tersebut. Ia hanya mengatakan, rekening transaksi mencurigakan milik perorangan ada yang mencapai Rp 2,5 miliar, sedangkan rekening transaksi mencurigakan milik perusahaan ada yang mencapai Rp 4 miliar.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah menetapkan tiga tersangka dalam kasus suap Sesmenpora, yakni Manajer Marketing PT Duta Graha Indah M El Idris, Sesmenpora Wafid Muharam, dan Mindo Rosalina Manulang yang diduga sebagai broker dalam proyek wisma atlet SEA Games di Palembang.

Kemarin Wakil Ketua KPK Haryono Umar mengatakan, KPK memastikan akan meminta keterangan Nazaruddin di kantor KPK, bukan di tempat lain.

Pada Jumat dan Sabtu pekan lalu, Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR Jafar Hafsah bersama Ketua Partai Demokrat Sutan Bhatoegana dan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Jhony Allen Marbun ke Singapura untuk menemui Nazaruddin.

Jafar Hafsah, Senin (6/6) di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, menolak menyebutkan lokasi pertemuannya dengan Nazaruddin di Singapura. Dia hanya menegaskan, dalam pertemuan itu, Nazaruddin diketahui sedang sakit dan berjanji pulang ke Tanah Air jika selesai berobat.

Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum menambahkan, tim yang dikirim DPP Partai Demokrat ke Singapura hanya untuk berkomunikasi dengan Nazaruddin untuk memastikan di mana dia berada, bagaimana kondisinya, dan apa yang akan dilakukan.

Tentang Mr A yang disebut Wakil Sekjen Partai Demokrat Ramadhan Pohan berniat mengganggu Partai Demokrat, Anas mengatakan,

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com