Pengumuman itu pun terasa berbeda karena disampaikan dalam rapat dengar pendapat di Komisi III DPR, bukan di gedung KPK sendiri melalui konferensi pers, sebagaimana lumrah berlaku.
Ada informasi yang bisa dipercaya bahwa sebenarnya belum ada keputusan bulat di internal KPK untuk mengumumkan status baru Nunun sebagai tersangka kepada publik. Hal itu didasarkan pada alasan bahwa KPK sendiri masih terus berupaya mendeteksi kepastian di negara mana Nunun tinggal sebagai bagian dari ikhtiar untuk membawa Nunun pulang ke Indonesia.
Kekhawatirannya, jika KPK telanjur mengumumkan status tersangka Nunun, yang bersangkutan akan segera mencari negara baru untuk ditinggali.
Antara mengumumkan atau tidak mengumumkan memang membawa dilema tersendiri bagi KPK. Kasus yang lebih dikenal dengan sebutan cek pelawat (travel cheque) ini memang telah lama menyita perhatian publik luas, terutama karena sikap KPK yang dirasa terlalu lamban dalam memproses beberapa pihak yang diduga terlibat.
Demikian pula tuntutan para terdakwa lain yang sudah terlebih dahulu menghadapi proses persidangan di pengadilan tindak pidana korupsi (tipikor) supaya KPK segera menetapkan Nunun sebagai tersangka terus disuarakan.
Pada sisi lain, jika KPK tidak bergerak maju, usaha untuk mengungkap kasus ini secara tuntas juga mengalami hambatan besar. Sulit bagi siapa pun untuk menerima jika kasus cek pelawat sudah selesai secara hukum hanya pada sisi penerima suap, yakni para anggota DPR dan mantan anggota DPR. Sementara, informasi yang dimiliki Nunun merupakan potongan informasi terakhir untuk memperjelas puzzle dari kasus cek pelawat ini.
Setidaknya, jika Nunun dapat dimintai keterangan oleh KPK dalam statusnya sebagai tersangka, hal itu diharapkan akan menggerakkan jarum penegakan hukum pada aktor lain yang belum disentuh sama sekali, termasuk di dalamnya Miranda Goeltom yang lebih banyak menjawab tidak tahu jika diperiksa oleh penyidik KPK. Pada akhirnya, informasi dari Nunun juga akan membuktikan apakah Miranda Goeltom selama ini memberikan keterangan bohong atau tidak.