Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Talkeetna, Pesona Gerbang Denali

Kompas.com - 26/05/2011, 10:57 WIB

Berdasarkan catatan Roberta Sheldon dalam The Heritage of Talkeetna, Talkeetna berasal dari bahasa Indian k’dalkitnu yang berarti ’sungai yang melimpah’. Selain nama daerah, Talkeetna juga dijadikan sebagai nama sungai di area ini.

Orang kulit putih kemudian mengejanya talkeetna, yang juga memiliki arti sendiri, yakni ’pertemuan antara tiga sungai’ lantaran memang terdapat tiga sungai di sana: Susitna, Chulitna, dan Talkeetna.

Setelah era kejayaan emas berakhir dan perdagangan tidak lagi menjanjikan, Talkeetna pun berubah menjadi daerah tujuan wisata. Padahal, Distrik Talkeetna tidak lebih besar dari kota kecamatan di Indonesia.

Luas pusat kotanya pun tidak lebih dari dua kali lapangan sepak bola, hanya berupa taman yang dikelilingi toko, rumah makan, dan penginapan. Layanan publik yang bisa diakses hanya kantor pos dan perpustakaan, selain Kantor Taman Nasional Denali.

Namun, wisatawan tetap tumpah ruah kala musim panas. ”Pada hari-hari tertentu saat musim panas, toko saya selalu penuh orang sampai susah untuk bergerak,” kata Sky Farrah, penjaga toko kelontong Nagleys.

Berkah Denali

Berdasarkan data sensus Juli 2007, penduduk Talkeetna tercatat hanya sekitar 1.062 jiwa. Namun, jumlah wisatawan per tahun diperkirakan justru mencapai 1.500-2.000 orang, yang kebanyakan pendaki. Data Taman Nasional Denali menyebutkan, terdapat 900-1.000 orang yang mendaki Denali setiap tahun.

Inilah yang menyebabkan roda perekonomian Talkeetna digerakkan oleh bisnis pariwisata. Segala hal yang berkaitan dengan wisata bertumbuhan, seperti usaha rumah makan, penginapan, toko cendera mata, usaha penerbangan, dan bisnis jasa yang menawarkan paket wisata alam.

”Denali adalah berkah bagi kami. Saya bisa membiayai kebutuhan sehari-hari karena banyaknya wisatawan berdatangan,” ujar Patti Callen (52), pengelola toko cendera mata yang sudah lima tahun tinggal di Talkeetna.

Selain salju Denali, Talkeetna juga memiliki pesona alam yang luar biasa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com