Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ba'asyir Siap Membela Diri

Kompas.com - 25/05/2011, 08:32 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Terdakwa teroris Abu Bakar Ba'asyir akan menyampaikan pembelaan atau pleidoi atas tuntutan penjara seumur hidup oleh jaksa penuntut umum dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (25/5/2011).

Achmad Michdan, penasihat hukum Ba'asyir, mengatakan, selain pleidoi dari penasihat hukum, Ba'asyir juga akan menyampaikan pleidoi pribadi. "Kami sudah siap. Pleidoi pribadi dan penasihat hukum masing-masing 30 lembar. Ustaz dulu yang sampaikan pleidoi," katanya ketika dihubungi Kompas.com.

Michdan mengatakan, garis besar pleidoi pihaknya adalah membantah uraian jaksa dalam tuntutan. "Garis besarnya, apa yang dituntut jaksa berlebihan, tidak berdasar. Justru jaksa inkonsisten antara dakwaan dan tuntutan. Dari tujuh lapis pasal dakwaan itu, jaksa menyatakan Ustaz tidak terbukti mengetahui pelatihan bersenjata di Aceh," katanya.

Menurut Michdan, jika kliennya dijerat dengan Pasal 14 jo Pasal 11 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Terorisme, jaksa seharusnya tak menuntut seumur hidup. "Itu maksimum (penjara) 15 tahun. Ini jelas ada titipan, ini perkara yang penuh rekayasa, dakwaan yang berlebihan dan tidak berdasar," ucapnya.

Seperti diberitakan, jaksa menilai, pelatihan bersenjata api oleh 40-an peserta di Pegunungan Jalin Jantho di Aceh tergolong dalam terorisme. Adapun Ba'asyir menyebut pelatihan itu adalah i'dad yang sesuai dengan perintah Allah. Menurut Ba'asyir, jaksa hanya bisa menjerat dengan UU Darurat mengenai kepemilikan senjata api ilegal.

Menurut jaksa, Amir Jamaah Anshorud Tauhid (JAT) itu terbukti merencanakan atau menggerakkan orang lain serta dengan sengaja menyediakan atau mengumpulkan dana untuk kegiatan terorisme.

Dalam tuntutan, jaksa tak mengakui berbagai pernyataan Ba'asyir yang menyebut pelatihan militer di Aceh direncanakan oleh Ubaid dan Abu Tholud. Selain itu, pengakuan Ba'asyir bahwa ia tidak setuju dengan rencana itu lantaran JAT belum siap melakukan i'dad dengan senjata api, serta pengakuan tidak bisa melarang karena pelatihan itu adalah i'dad yang sesuai dengan perintah Allah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

    Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

    Nasional
    Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

    Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

    Nasional
    Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

    Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

    Nasional
    Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

    Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

    Nasional
    Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

    Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

    Nasional
    Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

    Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

    Nasional
    Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

    Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

    Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

    Nasional
    Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

    Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

    Nasional
    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

    Nasional
    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

    Nasional
    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com