JAKARTA, KOMPAS.com — Istri Poltak Sitorus (68), Truciana Pasaribu, terkejut mendengar suaminya meninggal pada pagi ini di Rumah Tahanan Cipinang, Blok Tipikor, Jakarta Timur (Jaktim). "Saya dengar berita dari teman-teman di dalam (Rutan Cipinang) sekitar jam setengah sembilan," kata Truciana.
Truciana Pasaribu tiba di Rumah Sakit Polri Sukanto, Kramatjati, Jaktim, Selasa (24/5/2011) pada pukul 12.00 WIB, dengan menggunakan taksi. Dia turun dari taksi tepat di depan kamar jenazah.
Truciana mengatakan, saat menerima kabar, ia sedang siap-siap berangkat mengajar. Seusai melihat jenazah suaminya, kedua mata Truciana bengkak karena menangis. Menurut dia, suaminya tak pernah mengeluh sakit dan tampak sehat.
"Saya tidak merasa tanda apa-apa. Suami saya tidak memiliki riwayat sakit jantung. Ia hanya menderita asam urat," kata Truciana.
Justru karena menderita asam urat, kata sang istri, Poltak sangat menjaga makanan yang dimakan dan rajin berolahraga. "Selama di Rutan, dia rajin berolahraga dan menyiram tanaman," tutur Truciana.
Ia menduga, suaminya kelelahan karena menjalani sidang setiap hari Senin dan Kamis. "Saya belum siap ditinggal selamanya," kata Truciana. Ia lebih siap menerima vonis penjara terhadap suaminya.
Truciana setiap Kamis dan Sabtu menjenguk suaminya. Dua hari sekali mereka berkomunikasi lewat telepon. Poltak, kata Truciana, selama terjerat kasus selalu menguatkan hidup keluarganya.
Sampai sore ini, keluarga besar Poltak dan istri silih berganti berdatangan untuk menengok jenazah. Namun, mereka tak bisa lama-lama di kamar jenazah itu karena bau yang menyengat.
Poltak, anggota DPR Komisi Anggaran dari Fraksi PDI-P, meninggal di Rutan Cipinang, Blok Tipikor, Selasa (24/5/2011) pukul 08.00-09.00. Ia didakwa terlibat kasus cek perjalanan terkait pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Miranda Gultom.
Poltak meninggal saat sedang bermain tenis meja. Ia kemudian dibawa ke poliklinik Rutan. Di poliklinik, ia didapati sudah meninggal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.