Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pajak Ekspor CPO Tidak Berubah

Kompas.com - 23/05/2011, 03:30 WIB

Jakarta, Kompas - Pajak ekspor minyak sawit mentah untuk Juni ditetapkan 17,5 persen atau sama dengan bulan Mei.

Stabilnya harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) membuat besarnya pajak ekspor tak bergerak naik. Kestabilan harga CPO juga berdampak positif pada harga minyak goreng dalam negeri.

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Deddy Saleh, Sabtu (21/5), mengatakan, harga referensi CPO bulan Juni sebesar 1.146,82 dollar AS per metrik ton. Harga referensi CPO bulan Mei sebesar 1.145,05 dollar AS per metrik ton. ”Pertimbangan harga membuat kami memutuskan pajak ekspor bulan Juni sama dengan bulan Mei,” katanya.

Pajak Ekspor CPO tertinggi terjadi pada Maret, yakni sebesar 25 persen. Saat ini, pemerintah menerapkan pajak ekspor serta patokan harga ekspor CPO dan produk turunannya secara progresif. Hal itu mengacu pada harga CPO internasional di bursa komoditas yang ada di Rotterdam, Belanda, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 67 Tahun 2010 tentang Penetapan Barang Ekspor yang Dikenakan Bea Keluar dan Tarif Bea Keluar.

Ketentuan itu tengah direvisi, salah satunya memasukkan pertimbangan harga di tingkat lokal. Tahun ini, produksi CPO ditargetkan 22,5 juta ton-22,8 juta ton. Tahun 2010, produksi CPO tercatat 21,3 juta ton.

Berdasarkan data Bloomberg, harga CPO di bursa Malaysia untuk pengiriman Juni 2011 menunjukkan tren menurun. Harga CPO untuk pengiriman Juni ada di level 1.112,5 dollar AS per metrik ton. Bahkan, harga CPO pernah menyentuh level terendah sejak akhir tahun lalu di harga 1.070,5 dollar AS per metrik ton.

Secara terpisah, Wakil Menteri Perdagangan Mahendra Siregar mengatakan, pasokan CPO di pasar internasional sedang tinggi. Pasokan itu terutama berasal dari Malaysia. Pasokan yang melimpah, kata Mahendra, membuat harga minyak goreng di dalam negeri bergerak turun. (ENY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com