Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri: M Syarif Dibaiat Ba'asyir

Kompas.com - 19/05/2011, 14:34 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Organisasi Jamaah Anshorud Tauhid (JAT) kembali dikaitkan dengan aksi terorisme di Indonesia. Kali ini, organisasi pimpinan Abu Bakar Ba'asyir itu terkait aksi bom bunuh diri yang dilakukan Mochammad Syarif di Masjid Adz-Dzikro di Markas Polres Kota Cirebon, Jawa Barat, pada 15 April 2011.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Anton Bachrul Alam mengatakan, Syarif adalah anggota JAT wilayah Cirebon yang dipimpin Agung Nur Alam alias Abu Husama. Syarif bersama 10 orang lain dibaiat oleh Ba'asyir di Tasikmalaya tahun 2008.

"Setelah itu, Syarif aktif mengikuti pengajian pimpinan Abu Bakar Ba'asyir di beberapa tempat di Jawa Barat," kata Anton di Markas Polresta Cirebon, Kamis (19/5/2011).

Anton mengatakan, Syarif mendapatkan doktrin dari Nur Alam dan dari Oman Abdurrahman alias Oman, mantan napi kasus bom Cimanggis. Oman kini menjadi terpidana kasus pelatihan militer di Pegunungan Jalin Jantho, Aceh Besar.

Doktrin yang didapat, lanjut Anton, antara lain pembenaran terhadap aksi perampokan untuk mendukung pendanaan kegiatan jihad atau fa'i dan penghancuran masjid-masjid dhihor atau masjid yang dibangun oleh orang-orang yang tidak berdasar pada hukum Allah.

"Selain itu, memerangi orang kafir yang tidak berhukum pada hukum Allah, termasuk pemerintah dan aparatnya," jelas Anton.

Seperti diberitakan, sejumlah anggota JAT dari berbagai wilayah, termasuk Ba'asyir, terlibat dalam pelatihan teroris di Aceh. Sebagian telah divonis. Adapun Ba'asyir masih menunggu pembacaan pleidoi atau pembelaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    Nasional
    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

    Nasional
    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Nasional
    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

    [POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

    Nasional
    Kualitas Menteri Syahrul...

    Kualitas Menteri Syahrul...

    Nasional
    Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

    Nasional
    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Nasional
    Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

    Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

    Nasional
    Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

    Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

    Nasional
    Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

    Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

    Nasional
    Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

    Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

    Nasional
    Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

    Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com