Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seharusnya Pepi Jadi Guru...

Kompas.com - 10/05/2011, 13:02 WIB

TANGERANG, KOMPAS.com — Pepi Fernando, salah seorang tersangka aksi teror bom buku dan rencana bom Serpong, lulus dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah pada 2002 dengan indeks prestasi kumulatif yang cukup baik. Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan UIN Sudarnoto Abdul Hakim mengungkapkan, IPK Pepi mencapai 3,06. 

"Prestasi akademik kuliahnya bagus," katanya ketika ditemui di UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat, Tangerang, Banten, Selasa (10/5/2011). 

Hanya saja, lanjutnya, sangat disayangkan jika kini Pepi yang menempuh pendidikan di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN itu malah ditetapkan sebagai tersangka terorisme. "Sebenarnya dia (Pepi) calon guru kalau dia berpikir sehat. Mestinya dia jadi guru agama, eh, malah jadi gurunya teroris," ucap Sudarnoto. 

Ia juga mengungkapkan, selama berkuliah, Pepi bukan mahasiswa yang dinilai aktif dalam organisasi kemahasiswaan internal kampus. "Dia bukan aktivis, tapi pernah jadi ketua kelas, yang cuma urusin absen-absen," kata Sudarnoto. 

Pepi dan kawannya sesama alumni UIN yang juga ditetapkan sebagai tersangka, yakni Muhammad Maulana Sani, Hendi Suhartono, dan Muhammad Fadil, kata Sudarnoto, dikenal sebagai anak yang biasa-biasa saja. "Kalau Pepi, juga dari keluarga biasa saja," ungkapnya. 

Sudarnoto yang sudah mengabdi di UIN sejak 1977 itu memastikan bahwa paham radikalisme yang dianut Pepi tidak pernah diajarkan di kampus. "UIN yang ada, kami mengajarkan Islam rahmatan lil alamin, Islam yang toleran, terbuka, rasional, penuh damai, menyejukkan, komitmen kami sejak tahun 1957 sampai sekarang tidak berubah," paparnya. 

Ia menengarai, Pepi mendapat ilmu perakitan bom dan konsep jihad yang salah itu dari pengalamannya saat berada di Aceh. "Dapatnya dari Aceh itu. Dia ketemu mentor di Aceh yang ternyata orang yang dikejar-kejar di Malaysia," ujarnya. 

Sudarnoto juga mengaku tidak mengetahui keterlibatan Pepi dalam Negara Islam Indonesia (NII) sebelum polisi mengumumkan sepak terjang Pepi. Selama ini, ia tidak pernah mendapat laporan adanya mahasiswa UIN yang terjerat NII. "Saya belum pernah dapat informasi, apalagi aktivis mahasiswa aktif yang terkena wabah ideologi NII dan radikalisme. Tapi, kan perlu kita tetap waspadai," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

    Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

    Nasional
    Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

    Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

    Nasional
    Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

    Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

    Nasional
    Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

    Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

    Nasional
    Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

    Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

    Nasional
    Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

    Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

    BrandzView
    Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

    Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

    Nasional
    KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

    KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

    Nasional
    Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

    Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

    Nasional
    Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

    Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

    Nasional
    Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

    Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

    Nasional
    Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

    Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

    Nasional
    Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

    Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

    Nasional
    Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

    Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

    Nasional
    JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

    JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com