Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komisi X DPR Tur ke Stadion Real Madrid

Kompas.com - 05/05/2011, 17:16 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Stadion Santiago Bernabeu, markas klub elite Spanyol, Real Madrid, menjadi salah satu obyek kunjungan studi banding yang dilakukan Komisi X DPR pada 24-30 April lalu. Rombongan ini melakukan kunjungan kerja ke negeri matador tersebut untuk belajar dan melihat fasilitas olahraga, perpustakaan, pendidikan, dan wisata.

Seorang warga negara Indonesia di Madrid, yang meminta namanya tidak disebutkan, mengabadikan aktivitas kunjungan anggota Dewan sesaat sebelum mereka masuk ke dalam stadion. "Waktu itu hari Selasa tanggal 26 April, jam 12 atau jam 1 siang. Mereka sedang berfoto-foto di depan stadion," tulis dia dalam surat elektroniknya kepada Kompas.com, Senin (2/5/2011).

Setelah berfoto-foto, demikian surat tersebut, para anggota Dewan berkumpul di depan loket penjualan tiket tur stadion. Harga tiket masuk untuk mengunjungi stadion ini adalah 16 euro per orang. Setelah terkumpul, mereka lalu masuk karena sudah mendapat tiket.

"Ada satu orang yang masih belum mendapat tiket, terus dia nungguin asisten yang mengantre. Dia sempat komentar, 'kenapa lama amat... enggak bisa langsung aja...', terus asistennya jawab... 'kalo orang bule pada taat dan harus antre," tulis dia.

"Hanya segitu saja percakapan yang sempat saya dengar," demikian surat elektronik tersebut.

Dihubungi terpisah, salah satu anggota Komisi X yang turut dalam rombongan mengatakan, hasil dari kunjungan akan disampaikan langsung oleh pimpinan rombongan, Rully Chairul Azwar. Namun, nomor ponsel Rully berulang kali dihubungi belum menjawab.

Berdasarkan data yang dirilis Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA), pada masa reses Komisi X diagendakan melakukan kunjungan ke dua negara yaitu Spanyol dan China. Di dua negara ini, mereka akan mempelajari hal-hal menyangkut bidang yang ditangani, di antaranya mengenai pendidikan, pariwisata dan olahraga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

    Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

    Nasional
    Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

    Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

    Nasional
    Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

    Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

    Nasional
    Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

    Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

    Nasional
    3 Kriteria Jemaah Haji yang Bisa Dibadalhajikan: Wafat, Sakit dan Gangguan Jiwa

    3 Kriteria Jemaah Haji yang Bisa Dibadalhajikan: Wafat, Sakit dan Gangguan Jiwa

    Nasional
    Nurul Ghufron Beri Sinyal Kembali Ikut Seleksi Capim KPK 2024-2029

    Nurul Ghufron Beri Sinyal Kembali Ikut Seleksi Capim KPK 2024-2029

    Nasional
    Kecelakaan Bus 'Studi Tour', Muhadjir: Saya Kaget, Setelah Berakhir Mudik Malah Ada Kejadian

    Kecelakaan Bus "Studi Tour", Muhadjir: Saya Kaget, Setelah Berakhir Mudik Malah Ada Kejadian

    Nasional
    Minta Polri Adaptif, Menko Polhukam: Kejahatan Dunia Maya Berkembang Pesat

    Minta Polri Adaptif, Menko Polhukam: Kejahatan Dunia Maya Berkembang Pesat

    Nasional
    KSAL Berharap TKDN Kapal Selam Scorpene Lebih dari 50 Persen

    KSAL Berharap TKDN Kapal Selam Scorpene Lebih dari 50 Persen

    Nasional
    Segera Kunjungi Lokasi Banjir Sumbar, Menko PMK: Kita Carikan Solusi Permanen Agar Tak Berulang

    Segera Kunjungi Lokasi Banjir Sumbar, Menko PMK: Kita Carikan Solusi Permanen Agar Tak Berulang

    Nasional
    Baleg Ajukan Revisi UU Kementerian Negara sebagai RUU Kumulatif Terbuka

    Baleg Ajukan Revisi UU Kementerian Negara sebagai RUU Kumulatif Terbuka

    Nasional
    Buka Opsi Sebar Satkalsel, KSAL: Tunggu Kapal Selamnya Banyak Dulu

    Buka Opsi Sebar Satkalsel, KSAL: Tunggu Kapal Selamnya Banyak Dulu

    Nasional
    Khofifah: Guru Besar Usul Pembentukan Kementerian Pendidikan Tinggi, Teknologi, dan Inovasi

    Khofifah: Guru Besar Usul Pembentukan Kementerian Pendidikan Tinggi, Teknologi, dan Inovasi

    Nasional
    Dewas KPK: Nurul Ghufron Teman dari Mertua Pegawai Kementan yang Dimutasi

    Dewas KPK: Nurul Ghufron Teman dari Mertua Pegawai Kementan yang Dimutasi

    Nasional
    PKS Sebut Presidensialisme Hilang jika Jumlah Menteri Diatur UU

    PKS Sebut Presidensialisme Hilang jika Jumlah Menteri Diatur UU

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com