Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden: Pemerintah Tidak Lambat

Kompas.com - 05/05/2011, 03:18 WIB

Jakarta, Kompas - Di hadapan ratusan perwakilan komunitas bisnis di Amerika Serikat dan Asia Tenggara, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan bahwa Pemerintah Indonesia tidak berjalan lambat. Bahkan, pada periode kedua pemerintahannya, pelaksanaan pembangunan dipercepat.

”Kami sangat menyadari kelemahan dan kekurangan kami. Itulah sebabnya, pada periode kedua saya, kami lebih giat dan berjalan dengan kecepatan lebih tinggi. Jangan percaya kepada orang-orang yang mengatakan bahwa kami justru melambat sekarang,” ujar Yudhoyono, Rabu (4/5) di Jakarta.

Hal tersebut disampaikan Yudhoyono saat membuka konferensi investasi internasional Overseas Private Investment Corporation (OPIC). Hadir Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa.

OPIC adalah badan independen Pemerintah AS yang bertugas mendorong sektor swasta negeri itu untuk berinvestasi di pasar-pasar baru di luar AS. Tujuannya adalah agar pasar-pasar tersebut tumbuh berkelanjutan sehingga lapangan kerja di AS juga terus berkembang.

Yudhoyono yakin, pada akhir periode kekuasaannya, Indonesia bakal mencapai kemajuan signifikan. Pencapaian selama dua periode pemerintahannya akan dikenang sebagai dekade yang transformatif, yang membawa perubahan cukup signifikan.

Presiden menegaskan, pemerintahannya tengah merampungkan tahap akhir Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Secara umum pembangunan infrastruktur dan energi menjadi hal pokok. Dibutuhkan biaya 300 miliar dollar AS untuk mewujudkan rencana itu.

Yudhoyono menyampaikan, ekspor Indonesia kini melampaui angka 100 miliar dollar AS. Nilai investasi pada 2010 juga meningkat dan mencapai angka sekitar 22,95 miliar dollar AS (Rp 208,5 triliun). Cadangan devisa melebihi 100 miliar dollar AS, pencapaian tertinggi sepanjang sejarah Indonesia.

Ia mengutip prediksi Dana Moneter Internasional (IMF) bahwa ekonomi Indonesia bakal lebih besar daripada Australia pada pertengahan dekade ini. (ato)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com