Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wafid Minta Bantuan Rp 6 M kepada Rosa

Kompas.com - 03/05/2011, 19:29 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga yang menjadi salah satu tersangka dugaan suap terkait pembangunan wisma atlet SEA Games, Wafid Muharam, semula meminta bantuan kepada tersangka lainnya dalam kasus tersebut, Mindo Rosaline Manullang, untuk mencarikan dana Rp 6 miliar. Dana tersebut merupakan dana talangan yang dibutuhkan Kemenpora untuk membiayai kegiatan SEA Games sebelum dana APBN turun.

Namun, Rosa baru dapat membantu Wafid menyediakan dana berupa cek senilai Rp 3,2 miliar dari petinggi PT Duta Graha Indah, Mohamad El Idris. Kuasa hukum Wafid, Erman Umar, menyampaikan hal tersebut dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (3/5/2011). "Dibutuhkan Rp 6 miliar, tapi cair Rp 3,2 miliar," katanya.

Seperti diketahui, Rosa diduga berperan sebagai mediator yang mempertemukan Wafid dengan El Idris. Erman mengatakan, kliennya itu tidak mengenal El Idris sebelumnya. "Dan, Rosa malam itu tidak memberitahukan kalau akan membawa Idris. Saya kaget juga mengapa saat itu dia (Rosa) membawa DGI," tutur Erman.

Erman juga mengungkapkan, bukan hanya Rosa seorang yang dimintai bantuan oleh Wafid. Sebagai pegawai Kemenpora yang ditugaskan mencari dana talangan, katanya, Wafid meminta bantuan ke pengusaha-pengusaha lain yang dikenalnya. Upaya yang dilakukan Wafid tersebut, lanjut Erman, diperbolehkan dalam undang-undang.

"Undang-Undang Sistem Keolahragaan Nomor 3 Tahun 2005, aturan pelaksanaannya PP 18 Tahun 2007 mengenai pendanaan keolahragaan," ungkapnya.

Dalam undang-undang itu, kata Erman, terbuka kesempatan bagi masyarakat untuk berpartisipasi membantu kegiatan olahraga. Erman melanjutkan, data-data pengusaha yang turut membantu Wafid mendapatkan dana talangan telah disampaikannya saat pemeriksaan di KPK.

Mantan kuasa hukum Wafid, Haryo Yuniarto, dalam kesempatan yang sama menambahkan bahwa Menpora Andi Mallarangeng mengetahui perihal dana talangan yang dicari Wafid. "Sudah disampaikan secara terbuka dalam rapat," ujarnya.

Penerimaan dana talangan dari pihak lain, katanya, merupakan hal umum yang terjadi di sejumlah kementerian. Pihak-pihak luar yang turut memberi dana talangan, lanjutnya, tercatat dalam buku administrasi di Kemenpora.

Sebelumnya, KPK menetapkan Wafid, Rosa, dan El Idris sebagai tersangka bersama bukti cek senilai Rp 3,2 miliar. Menurut Erman, cek yang diberikan Idris tersebut merupakan cek kosong yang belum bisa dicairkan saat ketiganya tertangkap tangan. "Misalnya cek didapatnya tanggal 21, tapi baru bisa cair tanggal 26," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] TWK KPK Diduga untuk Gagalkan Penangkapan Harun Masiku | Yusril Bantah Copot Afriansyah Noor

[POPULER NASIONAL] TWK KPK Diduga untuk Gagalkan Penangkapan Harun Masiku | Yusril Bantah Copot Afriansyah Noor

Nasional
Idul Adha 2024, Ma'ruf Amin Ajak Umat Islam Tingkatkan Kepedulian Sosial dan Saling Bantu

Idul Adha 2024, Ma'ruf Amin Ajak Umat Islam Tingkatkan Kepedulian Sosial dan Saling Bantu

Nasional
Jokowi, Megawati, hingga Prabowo Sumbang Hewan Kurban ke Masjid Istiqlal

Jokowi, Megawati, hingga Prabowo Sumbang Hewan Kurban ke Masjid Istiqlal

Nasional
KIM Disebut Setuju Usung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta, Golkar: Lihat Perkembangan Elektabilitasnya

KIM Disebut Setuju Usung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta, Golkar: Lihat Perkembangan Elektabilitasnya

Nasional
Isu Perombakan Kabinet Jokowi, Sandiaga: Saya Siap Di-'reshuffle' Kapan Pun

Isu Perombakan Kabinet Jokowi, Sandiaga: Saya Siap Di-"reshuffle" Kapan Pun

Nasional
Hadiri Lion Dance Exhibition, Zita Anjani Senang Barongsai Bertahan dan Lestari di Ibu Kota

Hadiri Lion Dance Exhibition, Zita Anjani Senang Barongsai Bertahan dan Lestari di Ibu Kota

Nasional
Timwas Haji DPR Ajak Masyarakat Doakan Keselamatan Jemaah Haji dan Perdamaian Palestina

Timwas Haji DPR Ajak Masyarakat Doakan Keselamatan Jemaah Haji dan Perdamaian Palestina

Nasional
5 Perbaikan Layanan Haji 2024 untuk Jemaah Indonesia: 'Fast Track' hingga Fasilitas buat Lansia

5 Perbaikan Layanan Haji 2024 untuk Jemaah Indonesia: "Fast Track" hingga Fasilitas buat Lansia

Nasional
Timwas Haji DPR Ingatkan Panitia di Arab Saudi untuk Selalu Awasi Pergerakan Jemaah

Timwas Haji DPR Ingatkan Panitia di Arab Saudi untuk Selalu Awasi Pergerakan Jemaah

Nasional
Safenet Nilai Pemblokiran X/Twitter Bukan Solusi Hentikan Konten Pornografi

Safenet Nilai Pemblokiran X/Twitter Bukan Solusi Hentikan Konten Pornografi

Nasional
Pastikan Keamanan Pasokan Energi, Komut dan Dirut Pertamina Turun Langsung Cek Kesiapan di Lapangan

Pastikan Keamanan Pasokan Energi, Komut dan Dirut Pertamina Turun Langsung Cek Kesiapan di Lapangan

Nasional
Bersikeras Usung Ridwan Kamil di Jawa Barat, Golkar: Di Jakarta Surveinya Justru Nomor 3

Bersikeras Usung Ridwan Kamil di Jawa Barat, Golkar: Di Jakarta Surveinya Justru Nomor 3

Nasional
Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

Nasional
PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

Nasional
Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com