Ketua Tim Pemulangan TKI bermasalah dari Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Nugroho Mujianto, mengatakan, Musrifah diketahui meninggal hari Sabtu (30/4) setelah mengalami gagal ginjal. Musrifah yang bekerja sebagai penata laksana rumah tangga (PLRT) meninggal dunia saat kapal berlayar di Samudra Hindia.
KM Labobar mengangkut 2.351 TKI yang bermasalah di Arab Saudi dan beritanya pernah muncul di sejumlah televisi nasional sekitar sebulan lalu. KM Labobar Senin lalu singgah di Padang untuk mengisi persediaan air tawar dan perbekalan lain. ”Hal ini sudah direncanakan sejak dari Jeddah,” kata Nugroho.
Jenazah Musrifah, menurut Nugroho, masih dibekukan dalam lemari pendingin KM Labobar dan tetap diberangkatkan menuju Jakarta, Senin (2/5) pukul 22.00.
KM Labobar diperkirakan akan merapat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (4/5) sekitar pukul 06.00.
Nugroho mengatakan, jenazah baru akan dimasukkan dalam peti saat tiba di Jakarta untuk selanjutnya dikirim ke kampung halamannya.
TKI yang dipulangkan adalah 1.139 orang berasal dari Jawa Barat (Jabar), dan sisanya dari Nusa Tenggara Barat (NTB), Jawa Tengah (Jateng), Jawa Timur (Jatim), Lampung, dan Jambi. Semua penumpang akan diangkut ke Jakarta dan baru dipulangkan ke daerah masing-masing, termasuk jenazah Musrifah.
Di Padang, dua TKI hamil dan seorang bayi berusia enam hari bersama ibunya diturunkan untuk menjalani perawatan di RSUP Dr M Djamil. Mereka adalah dua ibu hamil asal NTB bernama Elza Huraina (29) dan Imas (27) asal Cianjur, Jabar, serta bayi perempuan bernama Annisa Meganur Labobarina yang berusia enam hari.
Annisa saat ini dirawat intensif dalam sebuah inkubator di RSUP Dr M Djamil, dengan ditunggui ibunya, Mariam (35), asal Cianjur.