Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Samudera Indonesia: ABK Belum Bebas

Kompas.com - 01/05/2011, 13:51 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemilik kapal MV Sinar Kudus yang dibajak perompak Somalia, PT Samudera Indonesia, menyatakan bahwa 20 anak buah kapal yang ditawan di kapal tersebut belum bebas. Direktur Utama PT Samudera Indonesia David Batubara mengatakan, hingga saat ini proses pembebasan masih berjalan.

Pernyataan David ini mengklarifikasi informasi yang berkembang sepanjang hari ini bahwa para ABK telah dibebaskan setelah diberikan tebusan sekitar Rp 38 miliar.

"Begini, sampai saat ini, belum bebas sepenuhnya. Informasi yang beredar tidak akurat. ABK masih ada di atas kapal dan masih dalam proses pembebasan," kata David saat dihubungi Kompas.com, Minggu (1/5/2011).

Belum bebas sepenuhnya, David menjelaskan, kendali kapal belum bisa dikuasai oleh para ABK. "Masih ada perompak di atas kapal. Kalau bebas kan, perompak sudah tidak di atas kapal dan bisa dikendalikan sepenuhnya oleh awak kapal," paparnya.

David melanjutkan, pihaknya masih terus melakukan monitor terhadap kondisi para ABK dan komunikasi yang terus dilakukan dengan para perompak. Ketika ditanya apakah sudah dicapai kesepakatan terkait nilai tebusan, ia mengatakan, proses masih berjalan.

"Kita harapkan benar-benar selesai dan segera bebas. Mudah-mudahan hari ini ada perkembangan," ujarnya.

Sebelumnya, kabar yang dilansir Reuters dan situs web Somalia Report menyatakan bahwa perompak telah membebaskan ABK kapal MV Sinar Kudus setelah mendqapat kiriman tebusan uang 4,5 juta dollar AS dari helikopter. Namun, sampai saat ini perompak belum meninggalkan kapal dan kapal belum meningggalkan lokasi.

Kapal Sinar Kudus dibajak 16 Maret 2011 lalu dalam perjalanan dari Pomalaa, Sulawesi Tenggara, menuju Rotterdam, Belanda, membawa muatan bijih nikel senilai Rp 1,5 triliun. Kapal tersebut kemudian dipaksa labuh jangkar di perairan Teluk Aden dan dekat dengan pantai Somalia yang dikuasai perompak sampai sekarang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Terima Kunjungan Delegasi Jepang, Kepala BNPT Perkenalkan Program Deradikalisasi

    Terima Kunjungan Delegasi Jepang, Kepala BNPT Perkenalkan Program Deradikalisasi

    Nasional
    Mutasi Polri, Brigjen Suyudi Ario Seto Jadi Kapolda Banten, Brigjen Whisnu Hermawan Jadi Kapolda Sumut

    Mutasi Polri, Brigjen Suyudi Ario Seto Jadi Kapolda Banten, Brigjen Whisnu Hermawan Jadi Kapolda Sumut

    Nasional
    Pakar Hukum Minta Bandar Judi Online Dijerat TPPU

    Pakar Hukum Minta Bandar Judi Online Dijerat TPPU

    Nasional
    Pemerintah Tak Bayar Tebusan ke Peretas PDN, Data Kementerian/Lembaga Dibiarkan Hilang

    Pemerintah Tak Bayar Tebusan ke Peretas PDN, Data Kementerian/Lembaga Dibiarkan Hilang

    Nasional
    Pimpinan Komisi VII Wanti-wanti Pengelolaan Tambang Ormas Rentan Ditunggangi Konglomerat

    Pimpinan Komisi VII Wanti-wanti Pengelolaan Tambang Ormas Rentan Ditunggangi Konglomerat

    Nasional
    745 Personel Polri Dimutasi, Kadiv Propam Irjen Syahardiantono Naik Jadi Kabaintelkam

    745 Personel Polri Dimutasi, Kadiv Propam Irjen Syahardiantono Naik Jadi Kabaintelkam

    Nasional
    Pesan Panglima TNI untuk Pilkada 2024: Jika Situasi Mendesak, Tugas Prajurit Melumpuhkan, Bukan Mematikan

    Pesan Panglima TNI untuk Pilkada 2024: Jika Situasi Mendesak, Tugas Prajurit Melumpuhkan, Bukan Mematikan

    Nasional
    Pemerintah Akui Tak Bisa Pulihkan Data Kementerian/Lembaga Terdampak Peretasan PDN

    Pemerintah Akui Tak Bisa Pulihkan Data Kementerian/Lembaga Terdampak Peretasan PDN

    Nasional
    Pilkada 2024, TNI Siapkan Personel Cadangan dan Alutsista jika Situasi Mendesak

    Pilkada 2024, TNI Siapkan Personel Cadangan dan Alutsista jika Situasi Mendesak

    Nasional
    Soal Anggota Dewan Main Judi Online, Johan Budi: Bukan Lagi Sekadar Kode Etik, tapi Sudah Pidana

    Soal Anggota Dewan Main Judi Online, Johan Budi: Bukan Lagi Sekadar Kode Etik, tapi Sudah Pidana

    Nasional
    Belum Ada Pendaftar di Hari Pertama Pendaftaran Capim dan Dewas KPK

    Belum Ada Pendaftar di Hari Pertama Pendaftaran Capim dan Dewas KPK

    Nasional
    Puan Bicara Peluang PDI-P Usung Kader Sendiri di Pilkada Jakarta, Sebut Banyak yang Menonjol

    Puan Bicara Peluang PDI-P Usung Kader Sendiri di Pilkada Jakarta, Sebut Banyak yang Menonjol

    Nasional
    Wasekjen PKB Ingatkan Duet Anies-Sohibul di Jakarta Berisiko 'Deadlock'

    Wasekjen PKB Ingatkan Duet Anies-Sohibul di Jakarta Berisiko "Deadlock"

    Nasional
    Soroti Minimnya Kamar di RSUD Mas Amsyar, Jokowi: Hanya 53, Seharusnya Bisa di Atas 100

    Soroti Minimnya Kamar di RSUD Mas Amsyar, Jokowi: Hanya 53, Seharusnya Bisa di Atas 100

    Nasional
    PKB Belum Tentu Dukung Anies Usai PKS Umumkan Duet dengan Sohibul Iman

    PKB Belum Tentu Dukung Anies Usai PKS Umumkan Duet dengan Sohibul Iman

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com