Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai NII, DKI Gandeng Intelijen

Kompas.com - 29/04/2011, 18:13 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berkoordinasi dengan Komunitas Intelijen Daerah (Kominda) untuk mengantisipasi bahaya pergerakan Negara Islam Indonesia (NII). Kominda nantinya akan memberikan rekomendasi kepada Pemprov DKI terkait cara-cara menangani NII.

"Kami baru rapat kemarin dengan semua unsur, termasuk dengan Kominda terkait hal itu," ucap Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Fajar Panjaitan, Jumat (29/4/2011) di Balaikota, Jakarta.

Lebih lanjut, Fajar menuturkan, pihaknya kini tengah menunggu hasil rekomendasi dari Kominda.

"Sekitar satu dua hari lagi baru diketahui rekomendasi (penanganan NII)," katanya.

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) No 11 Tahun 2006 tentang Komunitas Intelijen Daerah, Kominda adalah forum komunikasi dan koordinasi unsur intelijen dan unsur-unsur pimpinan daerah di provinsi dan kabupaten atau kota. Di tingkatan provinsi, Kominda menjadi tanggung jawab wakil gubernur. Dalam Permendagri tersebut, wakil gubernur secara otomatis diangkat menjadi Ketua Kominda.

Sementara itu, Kepala Pos Wilayah Badan Intelijen Negara adalah wakil ketua dan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi adalah sekretaris. Untuk keanggotaan Kominda itu sendiri, ada unsur intelijen yang diambil dari Badan Intelijen Negara (BIN), TNI, Kepolisian RI, Kejaksaan Tinggi, Imigrasi, Bea dan Cukai, serta unsur terkait lainnya. Sementara itu, Dewan Pembina Kominda langsung di bawah tanggung jawab gubernur. Adapun unsur anggota dari dewan pembina adalah Pangdam atau Komandan Resor Milter (Koramil), Kapolda, Kepala Kejaksaan Tinggi, Kepala Kantor Wilayah Imigrasi, Kepala Kantor Wilayah Bea dan Cukai, serta unsur terkait.

Seperti diberitakan, Polda Metro Jaya telah memetakan 11 pusat pergerakan NII di sekitar Jakarta. Sebagian besar titik tersebut berada di daerah pinggiran atau wilayah suburban, seperti Jakarta Selatan, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Wilayah suburban dinilai lebih mudah dimasuki pemahaman NII karena warganya yang tak sesibuk wilayah pusat kota.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com