Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri: 17 Tersangka Ditahan, 5 Dilepas

Kompas.com - 27/04/2011, 14:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyidik Densus 88 Anti Teror Polri mengeluarkan surat perintah penahanan terhadap 17 tersangka teroris yang tergabung dalam kelompok pimpinan Pepi Fernando. Lima orang yang ditangkap lainnya dilepaskan lantaran tak cukup bukti.

Kepala Bagian Penerangan Umum Polri, Kombes Boy Rafli Amar, mengatakan, penahanan ke-17 tersangka setelah penyidik memeriksa mereka dalam waktu 7 X 24 jam sesuai UU Nomor 15 Tahun 2003 tentang Terorisme. Penahanan dilakukan hingga 25 Agustus 2011 .

17 tersangka yang ditahan diantaranya, Pepi Fernando alias M Romi, Hendi Suhartono alias Jokau alias Tono, Febri Hermawan alias Toge, Mugiyanto, Ade Guntur, Darto, Irman Kamaludin, dan M Maulana Sani.

"Tersangka Fajar, Wartono alias Anton Burger, Juni Kurniawan, Riki Rianto alias Ibeng, M Syarif alias culik, M Fadil, Deni Karmelita (istri Pepi), Imam M Firdaus, Matun Maulana," ucap Boy di Mabes Polri, Rabu ( 27/4/2011 ).

Boy menambahkan, pihaknya melepaskan lima orang lantaran tidak cukup bukti. Mereka yakni Doni Ramdhani, Yuyun Supriatna alias Andre, Asung, Ahmad Hidayat, Opi Yuhendra. "Awalnya mereka diperiksa sebagai tersangka. Tapi saat diperiksa ternyata tidak cukup bukti maka status tersangkanya dilepas," kata Boy.

Seperti diberitakan, mereka yang ditetapkan tersangka terlibat dalam bom buku di empat lokasi serta rencana aksi bom di dekat Gereja Christ Cathedral di Serpong, Tanggerang. Satu dari empat bom buku meledak.

Adapun lima bom di Serpong, dua bom diantaranya meledak diluar skenario. Tiga bom lainnya berhasil diurai polisi setelah melakukan penyisiran dan penjinakan pada Kamis (21/4/2011) pekan lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Nasional
    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

    [POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

    Nasional
    Kualitas Menteri Syahrul...

    Kualitas Menteri Syahrul...

    Nasional
    Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

    Nasional
    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Nasional
    Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

    Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

    Nasional
    Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

    Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

    Nasional
    Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

    Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

    Nasional
    Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

    Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

    Nasional
    Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

    Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

    Nasional
    Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

    Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

    Nasional
    Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

    Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com