Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ruhut, Pengacara DPR untuk Gedung Baru

Kompas.com - 25/04/2011, 12:05 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Demokrat Ruhut Sitompul ditunjuk oleh Sekretariat Jendral DPR RI untuk menjadi kuasa hukum dewan dalam merespon gugatan Lembaga Advokasi Hukum Indonesia Raya (Laskar) Partai Gerindra ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat terkait rencana pembangunan gedung baru DPR yang menelan biaya Rp 1,138 triliun. 

"Kan kami dari Komisi III yang dulu profesinya advokat sekarang menjadi lawyer yang berkaitan segala gugatan kepada DPR, baik di MK, di pengadilan umum, perdata, dan pidana, termasuk soal gedung baru ini," katanya kepada Kompas.com, Senin (25/4/2011). 

Menurut Ruhut, surat kuasa dari Setjen DPR RI sudah turun. Namun belum diterimanya karena masih dalam masa reses. Oleh karena itu, kinerja tim kuasa hukum juga akan mulai aktif setelah reses usai pada 8 Mei. 

Mengenai ketidakhadiran perwakilan DPR pada sidang perdana gugatan pekan lalu, Ruhut mengatakan, memang tidak bisa menghadirinya karena juga tengah menangani gugatan lainnya, yaitu dalam kasus Lily Wahid dan Effendy Choirie. Pada pekan lalu, Ruhut mengaku belum menerima surat kuasa untuk menangani kasus gedung baru. "Dan ini lagi reses. Aku juga orangnya kan mobile, jadi susah," tambahnya. 

Ruhut optimistis DPR tak akan kalah dalam menghadapi gugatan LSM-LSM tersebut dalam rencana pembangunan gedung baru. Pasalnya, ia menilai gugatan tidak pada tempatnya. Dana pembangunan gedung baru sudah digelontorkan, bahkan sejak kepemimpinan Agung Laksono pada DPR periode lalu. Jumlahnya pun lebih bengkak daripada dana yang dianggarkan di masa kepemimpinan Marzuki Elie. 

"Jadi, apa sekarang ini tidak akan dibangun? Kan memang sudah ada posnya. Kenapa enggak untuk jalan dan sekolah kata orang-orang itu kemarin, ya kalau itu kan sudah ada posnya 20 persen itu. Sudah ada semuanya posnya itu. Yang gugat itu kan orang-orang yang enggak ngerti masalah. Dana itu kan masing-masing sudah ada posnya. Kalau ada kegenitan dari fraksi-fraksi yang menolak kemarin, itu kan pencitraan untuk 2014," papar dia.   "Janganlah gitu, rakyat kita sudah cerdas. Di paripurna enggak ada yang protes juga kan, setuju-setuju semua. Ya mereka itu kan cuma untuk cari citra aja," tandasnya.

Baca juga Esok, Ibas-Aliya Bertunangan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

    Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

    Nasional
    Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

    Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

    Nasional
    Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

    Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

    Nasional
    Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

    Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

    Nasional
    Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

    Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

    Nasional
    Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

    Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

    Nasional
    Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

    Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

    Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

    Nasional
    Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

    Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

    Nasional
    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

    Nasional
    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

    Nasional
    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com