Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Global TV Pastikan IF Tak Meliput Terorisme

Kompas.com - 24/04/2011, 03:08 WIB

JAKARTA, KOMPAS - Manajemen Global TV, tempat IF bekerja sebagai juru kamera, mengaku terkejut pegawainya diduga terlibat dalam terorisme. Apalagi, sebagai juru kamera di studio, IF dikenal tidak berhubungan langsung dengan peliputan seputar politik dan terorisme. 

”Kami terkejut, terpukul dengan kondisi seperti ini. Kami tidak menyangka kalau benar nantinya juru kamera kami terlibat kasus ini. Kami lihat semua ternyata rentan (pengaruh terorisme),” tutur Direktur Pemberitaan Global TV Arya Mahendra Sinulingga di Jakarta Pusat, Sabtu (23/4).

Kepolisian Negara Republik Indonesia, Kamis, menggagalkan rencana peledakan bom di dekat jalur pipa gas, sekitar 150 meter dari Gereja Christ Cathedral, Serpong, Tangerang Selatan, Banten. Peledakan bom 100 kilogram itu rencananya dilaksanakan pada Jumat (22/4). Sebelum menggagalkan peledakan bom di Serpong, Polri menangkap 19 tersangka jaringan pelaku bom buku di tujuh tempat. Jaringan tersangka itu pula yang mempersiapkan peledakan bom di dekat Gereja Christ Cathedral.

Ketujuh tempat itu adalah Rawamangun, Kramat Jati, dan Pondok Kopi di Jakarta Timur, Aceh, Gunung Sindur di Bogor, Bekasi, serta Tangerang. 

Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Komisaris Besar Boy Rafli mengatakan, tersangka P, J, dan F ditangkap di Aceh; tersangka P, A, A, E, dan R ditangkap di Bogor; tersangka F, D, dan Y ditangkap di Kramat Jati; tersangka M ditangkap di Rawamangun; tersangka A, D, M, R, dan A ditangkap di Pondok Kopi; tersangka A ditangkap di Bekasi, dan tersangka J ditangkap di Tangerang (Kompas, 23/4).

Menurut Arya, IF sudah lima tahun bekerja sebagai juru kamera Global TV. Pada empat tahun awal kariernya, IF bertugas sebagai juru kamera program infotainment. Setahun terakhir, ia bekerja sebagai juru kamera di studio sehingga Arya menjamin bahwa IF tidak dalam kapasitas berupaya mendapat gambar eksklusif terorisme ataupun sedang terlibat dalam liputan investigasi terorisme.

”Dia juru kamera studio, jadi bukan peliputan. Dengan sendirinya, dia tidak bisa investigasi,” tutur Arya.

Di mata rekan kerjanya, kata Arya, IF dikenal sebagai seorang yang tidak menunjukkan keanehan atau figur yang tertutup  . Namun, ia menolak untuk menjelaskan latar belakang keluarga IF.

Yadi Hendriana, Wakil Pemimpin Redaksi Global TV, menuturkan, informasi mengenai penangkapan IF didapatnya dari wartawan Global TV yang bertugas di Mabes Polri pada Jumat sekitar pukul 19.00. Ia lalu menghubungi manajemen, yang dilanjutkan dengan menghubungi Mabes Polri.

”Sabtu sekitar pukul 11.30 kami mendapat informasi, juru kamera kami menjadi tersangka. Dari informasi ini, kami kembali menghubungi Mabes Polri,” tutur Arya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com