Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pekan Depan, KY Periksa Mun'im Idris

Kompas.com - 20/04/2011, 10:36 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Yudisial (KY) akan memeriksa Mun'im Idris selaku saksi ahli forensik dalam perkara pembununan Direktur PT Rajawali Putra Banjaran, Nasrudin Zulkarnain yang menjerat mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Antasari Azhar. 

Hal tersebut disampaikan juru bicara KY, Asep Rahmat Fajar, Rabu (20/4/2011). "Minggu depan kita periksa ahli forensik," katanya ketika dihubungi wartawan. 

Namun, ia belum dapat memastikan hari pemeriksaan Mun'im. "Tergantung kapan saksi bisa diperiksa," ujarnya. 

Seperti diberitakan, KY tengah melakukan eksaminasi terkait dugaan pelanggaran kode etik yang dilakukan hakim dalam perkara Antasari mulai dari tingkat pertama, kasasi, dan banding. Sebelumnya, KY memeriksa kuasa hukum Antasari, Maqdir Ismail. 

Dalam pemeriksaan, Maqdir mengungkapkan adanya sejumlah bukti yang diabaikan oleh para hakim. Bukti tersebut antara lain keterangan Mun'im terkait kondisi senjata yang digunakan untuk menembak Nasrudin. 

"Kalau menurut ahli senjata, sebagaimana dipraktikkan di persidangan, senjata itu macet. Namun menurut keterangan Abdul Mun' in Idris, senjata berasal dari senjata yang baik," katanya kepada wartawan di Gedung KY, Selasa (19/4/2011). 

Kaliber senjata yang dipertunjukkan di persidangan sebagai alat bukti, menurut Maqdir, pun tidak sesuai dengan ukuran pelurunya. "Menurut keterangan Mun' in peluru yang terdapat di tubuh korban 9 milimeter. Namun senjata yang ditunjukkan di persidangan berkaliber 0.38 spesial," ujar Maqdir. 

Selain itu, KY menengarai pengabaian lain oleh hakim seperti tidak menghadirkan pakaian Nasrudin yang dinilai sebagai bukti penting.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS Usung Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta, Wasekjen PKB: Blunder...

PKS Usung Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta, Wasekjen PKB: Blunder...

Nasional
DPR Desak PPATK Bongkar Pihak Eksekutif-Yudikatif yang Main Judi 'Online'

DPR Desak PPATK Bongkar Pihak Eksekutif-Yudikatif yang Main Judi "Online"

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Dorong Hilirisasi Rempah Nasional

Wapres Ma'ruf Amin Dorong Hilirisasi Rempah Nasional

Nasional
Ketum KIM Segera Gelar Pertemuan Bahas Pilkada 2024

Ketum KIM Segera Gelar Pertemuan Bahas Pilkada 2024

Nasional
Pusat Data Nasional Diretas, Pemerintah Dinilai Kurang Peduli Keamanan Siber

Pusat Data Nasional Diretas, Pemerintah Dinilai Kurang Peduli Keamanan Siber

Nasional
Soal Isu Jadi Menlu Prabowo, Meutya Hafid: Hak Prerogatif Presiden Terpilih

Soal Isu Jadi Menlu Prabowo, Meutya Hafid: Hak Prerogatif Presiden Terpilih

Nasional
Benarkan Data Bais Diretas, Kapuspen: Server Dinonaktifkan untuk Penyelidikan

Benarkan Data Bais Diretas, Kapuspen: Server Dinonaktifkan untuk Penyelidikan

Nasional
1.000 Anggota Legislatif Main Judi Online, PPATK: Agregat Deposit Sampai Rp 25 Miliar

1.000 Anggota Legislatif Main Judi Online, PPATK: Agregat Deposit Sampai Rp 25 Miliar

Nasional
Kembali Satu Kubu di Pilkada Jakarta 2024, PKS dan Anies Dianggap Saling Ketergantungan

Kembali Satu Kubu di Pilkada Jakarta 2024, PKS dan Anies Dianggap Saling Ketergantungan

Nasional
PDI-P Gabung, Koalisi Anies Disebut Bisa Unggul pada Pilkada Jakarta

PDI-P Gabung, Koalisi Anies Disebut Bisa Unggul pada Pilkada Jakarta

Nasional
Personel Polri Ikuti Konferensi FBI Asia Pasifik di Vietnam, Bahas Penggunaan Kripto untuk Kejahatan

Personel Polri Ikuti Konferensi FBI Asia Pasifik di Vietnam, Bahas Penggunaan Kripto untuk Kejahatan

Nasional
Grace Natalie Sebut Kebijakan Fiskal Jokowi Akan Berlanjut di Pemerintahan Prabowo

Grace Natalie Sebut Kebijakan Fiskal Jokowi Akan Berlanjut di Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jokowi Ungkap Alasan Pemerintah Pusat Selalu Cawe-cawe Untuk Perbaikan Jalan Daerah

Jokowi Ungkap Alasan Pemerintah Pusat Selalu Cawe-cawe Untuk Perbaikan Jalan Daerah

Nasional
Idrus Marham Bantah Koalisi Prabowo Ingin Jegal Anies di Pilkada Jakarta

Idrus Marham Bantah Koalisi Prabowo Ingin Jegal Anies di Pilkada Jakarta

Nasional
Jokowi Ungkap Kementan Akan Penuhi Kebutuhan Pompa untuk 7.600 Hektare Sawah di Kotawaringin Timur

Jokowi Ungkap Kementan Akan Penuhi Kebutuhan Pompa untuk 7.600 Hektare Sawah di Kotawaringin Timur

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com