Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Ciri-ciri Pelaku Bom Cirebon Ini!

Kompas.com - 16/04/2011, 11:44 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepolisian memublikasikan ciri-ciri pelaku pengeboman di Masjid Adz-Dzikro, Markas Polres Kota Cirebon, Jawa Barat, usai dilakukan penyelidikan terhadap jenazah berdasarkan scientific identification.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Anton Bachrul Alam mengatakan, pelaku berjenis kelamin laki-laki, ras mongolid, golongan darah O, umur 25 tahun hingga 35 tahun, tinggi 181 sentimeter, berat 70 kilogram, kulit kuning langsat, dan nomor sepatu 43 (10 inci).

"Ciri-ciri khusus di dahi kiri ada bekas luka, gigi seri atas ada yang patah, dan gigi bawah masih lengkap. Kuku jempol tangan kiri ada bekas luka dan berjenggot tipis," kata Anton di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (16/4/2011), didampingi Wakil Kepala Bareskrim Polri Irjen Matius Salempang, Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri Brigjen (Pol) A Musadeq, dan jajaran humas lainnya.

Anton menambahkan, wajah pelaku masih utuh, tidak terluka. Namun, kondisi perut bagian kanan hancur akibat bom yang ditaruh di bagian tersebut.

Pihaknya berharap, masyarakat yang mengenali atau mengetahui informasi tentang pria tersebut dapat segera memberitahukan ke kepolisian terdekat. Selain itu, lanjut Anton, masyarakat juga dapat menghubungi nomor telepon 0811139950 (Kepala Bagian Penum Kombes Boy Rafli Amar), 0811917080 (Kepala Biro Penmas Brigjen (Pol) Untung Yoga Ana), dan 08129808080 (Anton).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    Nasional
    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

    Nasional
    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Nasional
    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

    [POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

    Nasional
    Kualitas Menteri Syahrul...

    Kualitas Menteri Syahrul...

    Nasional
    Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

    Nasional
    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Nasional
    Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

    Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

    Nasional
    Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

    Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

    Nasional
    Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

    Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

    Nasional
    Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

    Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

    Nasional
    Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

    Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com