Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS Rahasiakan Putusan Kontrak Koalisi

Kompas.com - 16/04/2011, 00:11 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Keadilan Sejahtera (PKS) merahasiakan dari publik soal hasil keputusan pembahasan Majelis Syuro terkait kontrak baru koalisi partai penyokong rezim Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono. Partai itu hanya akan menyampaikan putusan tersebut langsung kepada Presiden SBY.

Hal tersebut diungkapkan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq di sela-sela rapat Majelis Syuro di kantor DPP PKS, Jakarta, Jumat (15/4/2011) malam.

"Nanti akan disampaikan langsung kepada Pak SBY dalam surat tertutup. Jadi, tidak akan dibuka kepada publik karena ini hubungan bilateral antara PKS dan SBY," ungkap Luthfi.

Menurut Luthfi, karena konteksnya tertutup, PKS akan menunggu respons SBY untuk mengatakan poin-poin yang disepakati. Ia juga belum dapat memastikan, apakah SBY nanti akan merespons secara tertutup lagi atau terbuka.

"Jadi, kalau sudah direspons dan kita sepakati mana yang kita buka dan mana yang kita tutup, baru kemudian kami akan memberikan keterangan pers mengenai tema-tema yang disepakati untuk dibuka," jelas Lutfhi.

Sebelumnya, Majelis Syuro PKS menggelar rapat yang membahas kepastian menyetujui atau menolak kontrak baru koalisi. Namun, karena keputusan harus diambil melalui kesepakatan 99 anggota Majelis Syuro, keputusan tersebut diperkirakan akan ditentukan Sabtu (16/4/2011) besok.

"Mereka punya hak untuk mengomentari. Setelah selesai baru akan dirumuskan draf keputusan yang diambil Majelis Syuro. Kemungkinan tidak selesai malam ini," kata Luthfi. Dari enam partai politik anggota koalisi, hanya PKS yang belum meneken kontrak tersebut hingga hari ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com