JAKARTA, KOMPAS.com — Tokoh Nahdlatul Ulama, Salahuddin Wahid, menilai Arifinto hanya mengalami kesialan ketika tepergok oleh kamera pewarta foto saat mengakses konten porno di sidang paripurna, Jumat pekan lalu. Setelah itu, Arifinto resmi mundur dari DPR atas tindakannya tersebut.
"Yang lain (anggota DPR) juga mungkin banyak yang seperti itu, tetapi gak disuruh mundur karena enggak ketahuan," ujar pria yang akrab dipanggil Gus Sholah ini di Jakarta, Selasa (14/2/2011).
Namun, lanjut Gus Sholah, tindakan Arifinto sebaiknya tidak ditiru oleh anggota lainnya. Ia menyarankan agar DPR membuat aturan khusus agar kasus tersebut tidak terulang lagi. "Orang nonton porno di rumah juga boleh kalau mau, kan. Celakanya dia nontonnya di sidang," katanya.
Gus Sholah tetap menilai keputusan Arifinto untuk mundur dari DPR sudah tepat. Menurut dia, tindakan tersebut patut dicontoh anggota Dewan lainnya ketika melakukan sebuah pelanggaran. "Tindakan bagus, saya apresiasi dia," ujar Gus Sholah.
Sebelumnya, Arifinto memberikan pernyataan mundur secara resmi di Gedung DPR, Jakarta. Keputusan mundur yang diambil, kata Arifinto, merupakan bentuk pertanggungjawaban atas apa yang dilakukannya.
"Dengan seluruh kesadaran diri saya, tanpa paksaan dari siapa pun, dan pihak mana pun, demi kehormatan diri dan partai saya, setelah pernyataan ini, saya akan segera mengajukan kepada partai saya untuk mundur dari jabatan sebagai anggota DPR," kata Arifinto di Gedung DPR.
Sebelum pernyataan mundur ini, Arifinto menyampaikan permohonan maaf kepada semua anggota DPR, kader, simpatisan, dan konstituen PKS atas pemberitaan media tentang dirinya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.