Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelembung Strata Menengah

Kompas.com - 28/03/2011, 05:00 WIB

Kita kian tak boleh lekas puas seandainya membandingkan dengan perkembangan kelas menengah negara tetangga. Persentase kita tertinggal jauh dari Malaysia dan Thailand. Juga kalah dari China, Filipina, dan Vietnam.

Satu lagi kelemahan kita, yakni kenyataan bahwa pedesaan sangat lambat menghasilkan kelas menengah baru. Sekitar 83 persen kelas menengah di pedesaan adalah lapisan menengah-bawah. Bandingkan dengan lapisan sama di perkotaan yang hanya 68 persen.

Tentu ada yang belum pas dengan strategi dan kebijakan pembangunan. Sektor pertanian dan pembangunan pedesaan cenderung terabaikan. Industri manufaktur terbata-bata. Dengan demikian, kebanyakan mereka masih harus berkubang dengan kemiskinan.

Padahal, sektor pertanian dan industri manufaktur yang tangguh merupakan mesin paling ampuh untuk menumbuhkan kelas menengah dalam artian yang lebih hakiki. Bukan sekadar berdasarkan klasifikasi pengeluaran semata, sebagaimana yang dikaji oleh ADB dan Bank Dunia.

Sejauh ini kita baru berhasil menggelembungkan strata menengah, semata-mata berdasarkan kelompok pengeluaran. Bukan kelas menengah yang tangguh, yang tak mudah terempas kembali ke jurang kemiskinan karena sedikit gejolak saja, semisal kenaikan harga bahan bakar minyak.

Faisal Basri, Pengamat Ekonomi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com