Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KBRI Tak Latah, Lansia Mati Kedinginan

Kompas.com - 19/03/2011, 11:09 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang M Lutfi menyatakan, hingga saat ini pihaknya telah memastikan keberadaan warga negara Indonesia di Jepang dalam kondisi aman. Dubes mengatakan tidak ingin ikut-ikutan panik dan meminta WNI dievakuasi keluar dari Jepang.

”Namun, kami tetap berada dalam posisi mempersiapkan diri untuk menghadapi kondisi terburuk. Rencana darurat telah kami siapkan jika sewaktu-waktu kami harus mengevakuasi semua WNI di Jepang. Kami sudah siap,” kata Dubes, Jumat (18/3).

”Saat ini pun saya sudah didampingi 11 pakar nuklir dari Indonesia, baik mereka yang tengah belajar maupun mengajar di sini. Mereka memberikan masukan dan analisis didasarkan pada data dan informasi resmi Pemerintah Jepang,” ujar Lutfi.

”Saya merasa sangat terbantu dengan keberadaan kesebelas pakar ini. Mereka memberikan masukan dan analisis bahkan sampai 24 jam terus-menerus. Sampai sekarang mereka masih belum memberikan masukan kalau sudah saatnya keluar dari Jepang,” kata Lutfi lagi.

Berdasarkan masukan para pakar itu, tambah Lutfi, pihaknya telah mengevakuasi WNI dari radius 50 kilometer dari pusat kebocoran nuklir. Namun, sampai sekarang, Dubes masih belum melihat ada kekhawatiran signifikan untuk mengevakuasi semua WNI keluar dari Tokyo, apalagi Jepang.

Menurut Lutfi, jumlah WNI di wilayah Prefektur Fukushima yang terdata sebanyak 52 orang. Sebanyak 24 orang dari mereka telah keluar dari wilayah itu. Selebihnya masih belum mau keluar dari sana karena merasa aman dan ada jaminan dari perusahaan tempat mereka bekerja. ”Jadi, saya tidak bisa memaksa mereka keluar dari sana,” katanya.

Lebih lanjut Lutfi menambahkan, dari sekitar 1.500 WNI yang berada di radius bahaya bagi radiasi, sekitar 1.300 orang dapat diidentifikasi kondisi dan keberadaan mereka. Kini tinggal sekitar 326 WNI lagi yang masih terus dicari kepastian kabarnya.

Dia mengaku kesulitan karena 326 orang itu bekerja sebagai awak kapal laut, yang baru berada di darat sekali dalam tiga bulan.

Lutfi menambahkan, pihaknya masih terus mencari kepastian soal empat anak buah kapal Kuni Maru yang dikabarkan hilang akibat tsunami.

6.911 orang tewas

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com