Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fauzi Bowo Minta Warga Jangan Panik

Kompas.com - 19/03/2011, 02:31 WIB

Jakarta, Kompas - Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengimbau warga Jakarta agar tidak panik dan tetap waspada terkait dengan banyaknya teror paket bom di Jakarta dan sekitarnya. Ia juga mengutuk keras aksi terorisme yang meresahkan warga tersebut.

”Saya mengutuk keras teror-teror bom ini. Begitu juga pengiriman paket-paket yang diduga bom sehingga menimbulkan kekhawatiran dan rasa takut pada warga,” kata Fauzi di Balaikota, Jumat (18/3).

Ia juga mengingatkan warga, apabila menemukan paket atau sesuatu yang mencurigakan, segera laporkan kepada yang berwajib.

”Yang paling bisa melakukan pengamanan itu diri kita masing-masing dengan tidak melakukan hal-hal yang bisa membahayakan. Kalau mencurigai, kita harus melaporkannya kepada yang berwajib untuk ditindaklanjuti. Jangan mencoba untuk mengatasinya sendiri,” ujar Fauzi.

Gedung-gedung perkantoran dan pusat perbelanjaan diharapkan juga semakin meningkatkan sistem keamanan. ”Saya sudah mengeluarkan imbauan kepada seluruh pengelola gedung di Jakarta,” ungkapnya.

Bom kembali meledak

Sementara itu, pengiriman paket bom masih terus terjadi hingga kemarin. Sebuah paket bom ditemukan di tepi Jalan Bulevard, pintu masuk utama Perumahan Kota Wisata, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, lebih kurang 500 meter dari gerbang perumahan itu.

Paket bom itu ditemukan Mimi (40), tukang sapu Kluster Monaco, sekitar pukul 09.00. Ia melihat kantong plastik hitam yang di dalamnya terdapat kardus bertuliskan ”Ini Boom”.

Paket bom itu meledak setelah dipindahkan ke lokasi aman di Perumahan Kota Wisata oleh Tim Gegana Polda Jawa Barat. Namun, bom meledak sebelum diledakkan.

Berdasarkan pemeriksaan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri di lokasi, bom itu hampir sama dengan bom buku yang meledak di Utan Kayu, Jakarta Timur, Selasa lalu.

”Ini bukan pabrikan, tetapi rakitan,” ujar Kepala Polres Bogor Ajun Komisaris Besar Dadang Rahardja.

Menurut Dadang, persamaan antara bom Kota Wisata dan bom buku di Utan Kayu terlihat dari jenisnya yang berdaya ledak rendah serta rangkaian bomnya. Namun, kemasannya berbeda. Dari tempat kejadian, Tim Puslabfor juga bisa mengumpulkan 95 persen rangkaian bom dan ditemukan semacam telepon yang diduga berfungsi sebagai timer.

Tak seperti paket bom sebelumnya yang disertai alamat pengirim fiktif dan calon penerima, pada bom kali ini tidak ada. Dadang juga belum bisa menyimpulkan motif peletakan bom itu. (ARN/GAL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com