Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ungkap Pelaku Dulu, Baru Tentukan Motif

Kompas.com - 19/03/2011, 00:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Al Araf, aktivis LSM Imparsial, mengatakan, sebaiknya kepolisian mengungkap pelaku teror bom terlebih dahulu, setelah itu baru menentukan apa motifnya. Menurutnya, hal tersebut agar tidak menimbulkan isu motif tunggal mengenai kasus tersebut.

"Boleh saja bicarakan motif. Tetapi, baiknya tentukan saja dulu pelaku, baru tentukan motif apa di belakang itu semua. Hal tersebut agar kita semua tidak terjebak dalam isu-isu motif tunggal saja," ujarnya di kantor Imparsial, Jakarta, Jumat (18/3/2011).

Al Araf menambahkan, saat ini beberapa pihak dianggap sudah memberikan opini tunggal bahwa pelaku adalah orang lama, yakni kelompok Islam radikal. Namun, menurut Al Araf, hal tersebut terlihat seperti dipaksakan.

"Mungkin beberapa pihak tersebut melihat bahwa Ulil anggota Jaringan Islam Liberal (JIL), Gories Mere sebagai tindakan balas dendam, Yapto menggunakan simbol Pancasila, dan Ahmad Dhani menggunakan lambang-lambang dalam beberapa sampul albumnya," jelas Araf.

Sementara menurut Direktur Eksekutif Imparsial, Poengky Indarti, kasus tersebut merupakan upaya pengaburan kasus-kasus sebelumnya.

"Saya rasa, dikirimnya bom buku ke beberapa orang kemarin sebagai upaya penyesatan motif. Menurut saya, ini sudah terorganisasi dengan baik," papar Poengky.

Untuk itu, Poengky menyarankan pihak kepolisian agar tidak terjebak dalam hal tersebut. "Polisi jangan mau diledek dengan orang-orang seperti itu. Mereka harus lebih berkonsentrasi dalam mengungkap pelaku terlebih dahulu," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

    Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

    Nasional
    Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

    Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

    Nasional
    Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

    Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

    Nasional
    Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

    Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

    Nasional
    Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

    Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

    Nasional
    Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

    Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

    Nasional
    Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

    Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

    Nasional
    Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

    Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

    Nasional
    'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

    "Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

    Nasional
    Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

    Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

    Nasional
    Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

    Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

    Nasional
    Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

    Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

    Nasional
    Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

    Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

    Nasional
    Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

    Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

    Nasional
    Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

    Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com