Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratna: Saya Ikuti Perintah Siti Fadilah

Kompas.com - 18/03/2011, 16:11 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Bina Pelayanan Medik Dasar Kementrian Kesehatan (Kemenkes) Ratna Dewi Umar, kembali mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menjalani pemeriksaan. Ratna diperiksa sebagai saksi Sutejo Yuwono terkait kasus dugaan korupsi dalam pengadaan alat kesehatan untuk penanganan flu burung tahun 2006. Ratna mengatakan, dalam kasus tersebut dirinya hanya menjalankan perintah Menteri Kesehatan 2006 Siti Fadilah Supari mengenai perencanaan pengadaan alat kesehatan pada 2006.

"Jadi begini, saya hanya melaksanakan perintah Menkes (Siti Fadilah Sufari) saat itu, " kata Ratna kepada wartawan di Kantor KPK, Jakarta, Jumat (18/3/2011).

Dikatakan Ratna, perencanaan pengadaan alat kesehatan tersebut, sudah dibuat oleh Direktur Bina Pelayanan Medik Dasar sebelumnya. Bahkan, Ratna mengaku, dirinya selama pengadaan proyek, sudah melakukan efisiensi anggaran sebesar Rp 7 miliar lebih. Saat ditanya mengenai posisi pemegang proyek pengadaan, yakni PT Prasasti, Ratna meminta hal itu agar ditanyakan kepada penyidik KPK.

"Tanya sama tim penyidik, faktanya sudah saya ungkap semua disana," ungkap Ratna.

Sebelumnya, Ratna datang sebagai saksi yang ditetapkan sebagai tersangka olek KPK, Sutedjo Juwono. Sutedjo diduga telah melakukan mark up harga dalam pengadaan alat kesehatan. Perbuatannya tersebut dinilai telah menimbulkan kerugian keuangan negara sebesar Rp 32 miliar dari total nilai proyek sekitar Rp 98 miliar. Ratna sendiri ditetapkan sebagai tersangka terkait posisinya selaku kuasa pengguna anggaran dan pejabat pembuat komitmen dalam pengadaan alat kesehatan di Kemenkes saat itu. Ratna dijerat penyidik KPK melanggar Pasal 2 Ayat 1 dan 3 UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

    Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

    Nasional
    Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

    Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

    Nasional
    Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

    Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

    Nasional
    Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

    Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

    Nasional
    Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

    Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

    Nasional
    Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

    Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

    Nasional
    Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

    Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

    Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

    Nasional
    Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

    Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

    Nasional
    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

    Nasional
    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

    Nasional
    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com