Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yudhoyono Memuji Konsistensi PKB

Kompas.com - 16/03/2011, 02:54 WIB

Jakarta, Kompas - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memuji Partai Kebangkitan Bangsa sebagai rekan koalisi yang sangat baik. Meski kritis terhadap pemerintah dalam berbagai forum, PKB dinilai tetap memegang teguh etika berkoalisi.

Pujian itu disampaikan Yudhoyono dalam pidatonya saat membuka Musyawarah Kerja Nasional PKB di Jakarta, Selasa (15/3). Tokoh yang hadir, antara lain, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Said Aqil Siradj, dan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo.

”Kalau kita bicara soal koalisi, PKB amat konsisten,” ujar Yudhoyono, yang segera disambut tepuk tangan meriah dari ratusan kader PKB yang hadir.

Yudhoyono menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada keluarga besar PKB. Partai ini telah terus bersama dirinya dalam mengemban amanat rakyat lewat perjuangan politik.

Yudhoyono mengaku tahu persis bahwa PKB tetap kritis dengan mengkritik pemerintah, di komisi-komisi, di daerah-daerah, dan di berbagai forum.

”Kritik yang bertanggung jawab, kritik dengan solusi, kritik untuk menuju keberhasilan, tapi tetap memegang teguh etika. Koalisi memang harus berangkat dari semangat dan kehendak yang ikhlas serta tulus untuk berjuang bersama,” kata Yudhoyono.

Koalisi pemerintahan SBY-Boediono terdiri atas enam partai, yakni Partai Demokrat, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional, Partai Keadilan Sejahtera, PKB, dan Partai Persatuan Pembangunan. Dalam pemungutan suara hak angket pajak di DPR, beberapa waktu lalu, Partai Golkar dan PKS mendukung usul angket dan berseberangan dengan anggota koalisi lainnya.

Kemudian Presiden mengumumkan bahwa ia akan mengevaluasi koalisi dan melakukan komunikasi dengan para pemimpin partai guna memastikan kembali komitmen mereka terhadap koalisi. Perubahan konstelasi koalisi diperkirakan akan berujung pada perubahan Kabinet Indonesia Bersatu II.

Presiden mengakui masih banyak yang belum dapat diselesaikan oleh pemerintahannya. Jika dikatakan semuanya sudah baik, hal itu merupakan perwujudan sikap takabur.

”Namun, kalau ada yang mengatakan bahwa tidak ada yang baik dari pemerintahan ini, semuanya mundur, itu namanya tidak jujur,” kata Yudhoyono, yang lagi-lagi disambut tepuk tangan meriah.

Dalam pidato politiknya, Muhaimin menjelaskan, syarat mutlak keberhasilan pembangunan nasional adalah pemerintahan yang efektif dan stabil. ”Era 2009-2014 bukan era politik dalam arti retorika, demokrasi untuk demokrasi saja, tetapi politik dan demokrasi untuk keadilan dan kemakmuran rakyat,” kata Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi itu. (ato)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com