Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tokyo Masih Sakit

Kompas.com - 15/03/2011, 08:50 WIB

TOKYO, KOMPAS.com — Di hari ketiga setelah gempa besar di Jepang, hari ini 14 Maret 2011, keadaan kota Tokyo meski tidak tertimpa tsunami masih “sakit” alias belum normal kembali seperti sebelum gempa. Malam sebelumnya, diumumkan akan diadakan pemadaman listrik bergilir. Pemadaman dibagi grup per wilayah dan jam-jam tertentu. Selain rencana pemadaman ini, seruan “penghematan” listrik (setsuden) juga terus diundangkan.

Demikian laporan yang disampaikan pewarta warga Sapto Nugroho, warga Indonesia yang tinggal di Tokyo, melalui social media Kompasiana, Selasa hari ini. Berikut laporan selengkapnya....

Penghematan listrik memang dijalankan oleh warga, yaitu dengan mengurangi penggunaan peralatan listrik. Selain itu, di beberapa toko juga terlihat penghematan ini, beberapa toko tampak agak gelap karena beberapa lampu dimatikan. Penghematan listrik ini terkait dengan adanya masalah di pembangkit tenaga listrik bertenaga nuklir di daerah Fukushima (Jepang utara, daerah dekat Sendai, di mana pusat gempa terjadi).

Antre naik kereta

Karena gempa yang terjadi, sistem pendingin dari PLTN tidak berfungsi sehingga terjadi ledakan di dinding reaktor (bukan di reaktor sendiri).  Dalam dinding reaktor tertumpul gas hidrogen dan mudah meledak bila berhubungan dengan udara luar (demikian penjelasan dari beberapa sumber). Ada 6 pembangkit listrik di Fukushima, diberitakan pembangkit no 1 sudah meledak jam 11 siang ini. Meskipun sudah dilakukan usaha perbaikan, pembangkit no 3 meledak juga dinding reaktornya.

Berkurangnya pasokan listrik ini membuat perencanaan pemadaman listrik di kota Tokyo, akibatnya perusahaan kereta juga mengurangi jumlah kereta yang dioperasikan. Beberapa jalur kereta bahkan tidak difungsikan. Akibatnya beberapa orang tidak bisa kerja karena transportasi ke kantor tidak berjalan. Beberapa orang bisa ke kantor akan tetapi butuh waktu lebih untuk sampai ke kantor, dan sebaliknya pulang dari kantor juga harus lebih cepat karena kereta di malam hari ada yang tidak jalan. Antrian panjang di beberapa statiun terjadi karena jumlah kereta berkurang.

Sampai malam ini, 14 Maret 2011, pukul 19:00, beberapa tempat yang direncakan padam listriknya ternyata tetap menyala, hal ini dijelaskan oleh TEPCO (perusahaan pengelola listrik): balance pemakaian listrik cukup sehingga tidak terjadi pemadaman listrik. Di daerah tertentu pemadaman listrik masih terjadi seperti di Ibaraki. Pemadaman listrik yang direncanakan dan tidak jadi dilaksanakan ini menjadi bahan pembicaraan di beberapa stasiun TV.

Beberapa stasiun TV menyiarkan daerah-daerah yang terkena korban tsunami cukup parah, gambar diambil dari udara sehingga bisa terbayangkan bahwa sangat luas sekali daerah yang terkena tsunami, sampai malam ini diperkirakan jumlah yang meninggal lebih dari 20.000 orang. Jumlah itu termasuk dari jumlah penduduk yang belum ditemukan (hilang). 

Diberitakan juga tentang tempat penampungan sementara, ada juga diberitakan seorang bapak yang setelah lima jam terbawa tsunami masih selamat. Bapak ini juga heran masih bisa hidup karena dia sempat tenggelam beberapa lama, tertimpa benda juga dari atas.  Beberapa tim penyelamat dari pasukan Jepang juga berhasil menyelamatkan beberapa orang yang masih hidup, tapi terkurung di rumah atau gedung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com