Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkab Boyolali Akan Bangung Jembatan

Kompas.com - 14/03/2011, 18:54 WIB

BOYOLALI, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Boyolali, segera membangun jembatan gantung atau darurat yang tersebar di Kecamatan Selo, pascabanjir lahar dingin Merapi.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbangpol dan Limas) Boyolali, Sumantri, di Boyolali, Senin (14/3/2011) mengatakan, hasil rakor Pemerintah Pusat di Yogyakarta, terkait prerecovery salah satunya akan membangun jembatan gantung (darurat), di wilayah Selo.

Rencana pembangunan jembatan darurat atau jembatan gantung dilakukan di tiga titik, yakni Kali Ladon, Bangunsari, dan Windu, di Selo.

Namun, pihaknya tidak mengetahui kapan pelaksanaannya, karena semuanya yang menangani dari pusat oleh Kementerian Pekerjaan Umum.

"Kami tidak mengetahui berapa anggaran yang dibutuhkan, terkait jembatan gantung itu. Karena, pusat yang menangani langsung," katanya.

Pihaknya sudah mengajukan bantuan ke pusat, agar diprioritaskan jembatan yang panjangnya tidak lebih dari 20 meter.

Tetapi, Kementerian PU ternyata berniat membangun tiga titik jembatan rusak yang panjangnya antara 60 meter hingga 120 meter.

Meskipun, biaya pembangunan jembatan gantung terhitung sangat mahal, tetapi pihaknya tetap mengupayakan agar segera terealisasi.

"Kami perkirakan pembangunan jembatan gantung itu, bakal menghabiskan dana sekitar Rp 40 juta per meter," katanya.

Oleh karena itu, pihaknya hanya bisa menunggu dan mengharapkan rencana pemerintah pusat tersebut segera diterealisasi, karena hingga sekarang sudah banyak akses desa di lereng Merapi di wilayah Boyolali yang terputus akibat banjir lahar dingin.

Menurut dia, Pemkab pada prerecovery saat ini, sudah melakukan pembuatan jembatan darurat sebanyak delapan titik, di lima desa, yakni Tlogolele, Lencoh, Samiran, Jrakah, Kecamatan Selo dan Wonodoyo (Cepogo) dengan alokasi dana Rp 100 juta.

"Pembuatan delapan jambatan darurat sudah selesai. Bahkan, ada jembatan darurat yang sudah hanyut terbawa banjir lahar dingin, beberapa waktu lalu," katanya.

Menurut dia, akibat banyaknya akses jalan desa yang terputus tersebut, tentunya sangat berdampak pada perkembangan perekonomian warga setempat. Karena, aktivitas mereka terhambat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com