JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Isaaq menegaskan, partainya sama sekali belum menerima undangan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk bertemu dan membicarakan soal koalisi dan wacana perombakan kabinet (reshuffle). Selama belum ada undangan resmi dari Presiden, PKS tetap dalam posisi menunggu.
Menurut Luthfi, pertemuan Presiden dengan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie sengaja didahulukan karena Aburizal akan segera melakukan perjalanan ke Perancis. Sementara itu, elite PKS tidak dalam kondisi yang sama. Oleh karena itu, tak perlu terburu-buru.
"Saya tak mau ke mana-mana dan merasa tak apa-apa, sehingga tak ada undangan dan tak perlu disegerakan, di samping kesibukan-kesibukan beliau belakangan ini. Ini klarifikasi berita bahwa PKS sudah dipanggil sore ini," kata Luthfi di ruang Fraksi PKS DPR RI, Rabu (9/3/2011).
Bahkan, kata Luthfi, belum ada satupun undangan resmi yang disampaikan kepada Ketua Majelis Syuroo PKS Hilmi Aminuddin.
Luthfi yang didampingi oleh Wakil Sekjen PKS Mahfudz Siddiq membantah pula bahwa tiga menteri PKS sudah diajak berbicara oleh Presiden terkait persoalan koalisi. Menurut dia, para menteri hanya diajak bersama menteri Kabinet Indonesia Bersatu II lainnya untuk mendampingi Presiden dalam jamuan makan malam Presiden Filipinan Benigno Aquino III, Selasa malam.
Namun demikian, menurut Luthfi, PKS sama sekali tak penasaran dengan undangan dari Presiden karena PKS merasa tak terjadi apa-apa antara PKS dan Presiden. "Selanjutnya bukan domain kami lagi menentukan sesuatu. Kalau diundang kami datang, kalau tidak, kan tak pantas datang," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.