Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KB Gagal, Jatim Terjadi Ledakan Penduduk

Kompas.com - 04/03/2011, 16:38 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com — Provinsi Jawa Timur sangat berpotensi terjadinya ledakan penduduk mengingat masih banyaknya penduduk usia produktif yang tidak bersedia mengikuti program Keluarga Berencana (KB).

"Pasangan usia 15-35 tahun yang merupakan usia produktif di Jatim sangat tinggi. Kalau tidak dikendalikan, mereka berperan besar terhadap terjadinya baby boom (ledakan penduduk)," kata pejabat lama Kepala BKKBN Jatim, Muhammad Is, Jumat (4/3/2011).

Is yang sudah memasuki masa pensiun itu meninggalkan jabatan yang disandangnya selama tiga tahun dan menyerahkan kepada penggantinya, Djuwartini.

Kepada penggantinya itu, Is berpesan untuk memantau perkembangan remaja di Jatim. "BKKBN berkewajiban mengurus remaja di Jatim, kapan menikah dan kapan punya anak," ucapnya, mengingatkan.

Selama kepemimpinannya, Is berhasil menorehkan catatan positif, di antaranya laju pertumbuhan penduduk hanya 0,49 persen pada 2010, padahal tingkat nasional mencapai 1,49 persen.

Selain itu, rata-rata ibu mempunyai anak di Jatim 1,64 persen, sedangkan nasional 2,3 persen. Kemudian angka kematian ibu yang baru melahirkan di Jatim 97 orang per 100.000, sedangkan nasional 228 per 100.000.

Angka kematian bayi baru lahir di Jatim pada tahun lalu tercatat 28,2 per 100.000 kelahiran, sedangkan secara nasional 34 per 100.000 kelahiran.

"Di samping dukungan penuh dari Bapak Gubernur. Keberhasilan ini juga kerja keras seluruh pihak, termasuk para mitra kerja kami," ujarnya.

Sementara itu, Kepala BKKBN Jatim yang baru, Djuwartini, mengaku akan belajar banyak dari seniornya yang telah pensiun itu. "Saya tidak segan-segan bertanya kepada Pak Is yang sudah berhasil melaksanakan program kerjanya secara sempurna," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com