Tangerang Selatan, Kompas -
Namun, rapat pleno itu hanya dihadiri pasangan Airin-Benyamin. Tiga pasangan lainnya, Arsyid-Andre Taulany, Rodiyah Najibah-Sulaiman Yasin, dan Yayat Sudrajat-Norodom Soekarno, tidak hadir.
Saksi Arsyid-Andre dan Rodiyah-Sulaiman juga tak mau menandatangani hasil rekapitulasi perolehan suara karena menduga kecurangan terjadi di lima dari tujuh kecamatan.
”Kecurangan dilakukan KPU Tangerang Selatan (Tangsel) dalam administrasi. Kecurangan juga dilakukan tim pemenangan, antara lain main uang,” kata M Acep, anggota tim pemenangan Arsyid-Andre dalam Rapat Pleno Perhitungan Perolehan Suara.
Perolehan suara Airin-Benyamin 241.797 suara (53,67 persen), lebih unggul 43.137 suara dari pasangan Arsyid-Andre yang mendapat 198.660 suara (44,10 persen). Rodiyah-Sulaiman 5.106 memperoleh suara (1,13 persen), sedangkan Yayat-Norodom 4.933 suara (1,1 persen).
Partisipasi pemilih mencapai 458.596 orang dari total 738.181 pemilih terdaftar dalam DPT PSU Kota Tangsel. Jumlah itu meningkat 19.000 orang dari DPT pemungutan suara tahap pertama, yang di antaranya terdapat 25.000 pemilih baru.
”Hasil rekapitulasi data ini akan diproses dan dilaporkan ke Mahkamah Konstitusi. Setelah memperoleh pengesahan MK, kami akan memprosesnya untuk penetapan wali kota dan wakil wali kota,” kata Ketua KPU Kota Tangsel Iman Perwira Bachsan.
Airin menyambut baik kemenangannya itu. ”Saya tak mau mencederai demokrasi ini. Saya tak mau main curang,” ujarnya.
Jika ia dipercaya memimpin Tangsel, langkah pertama yang diambil yakni mengurangi kemacetan dan memperbaiki infrastruktur jalan atau drainase. (PIN)