SURABAYA, KOMPAS.com - Pembangunan infrastruktur penunjang di sekitar makam mantan Presiden Abdurrahman Wahid dipastikan mulai April 2011, sebagaimana hasil rapat koordinasi Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan beberapa kementerian terkait.
Menurut Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim) Saifullah Yusuf, Rabu (2/3/2011) kementerian itu yakni Pekerjaan Umum, Sosial, Kebudayaan dan Pariwisata, Kementarian Agama dan Kemenko Kesra.
Ikut pula dalam rapat koordinasi (rakor) tersebut Pemerintah Kabupaten Jombang. "Bulan depan pembangunan infrastruktur penunjang makam Gus Dur sudah bisa dimulai sesuai kesepakatan para peserta rakor," katanya.
Ia menjelaskan rakor pembangunan infrastruktur penunjang makam Gus Dur itu sebagai tindak lanjut dari hasil rapat yang dipimpin Menko Kesra Agung Laksono di Jakarta, beberapa waktu lalu.
"Sedangkan untuk pembangunan tahap awal, pada 2011 telah disiapkan dana sebesar Rp 40 miliar. Dana itu untuk pembangunan lahan parkir, jalan kolektor primer, dan sarana umum lainnya," katanya.
Menurut rencana pembangunan dimulai pada April 2011, dan peletakan batu pertama akan dilakukan Wakil Presiden Boediono.
Sesuai dengan rencana awal, penataan makam Gus Dur yang berada di kompleks Pondok Pesantren (PP) Tebuireng, Desa Cukir, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, dimulai dengan pembebasan lahan di sekitarnya.
Pembebasan lahan tersebut menjadi tanggung jawab Pemkab Jombang, sedangkan Pemprov Jatim menyediakan dana APBD untuk pengerasan jalan, pembangunan tempat parkir, dan pembangunan jalan menuju areal parkir.
"Pemerintah pusat bertanggung jawab atas proses akhir pembangunan jalan, tempat parkir, dan fasilitas umum lainnya," kata Saifullah yang merupakan salah satu keponakan Gus Dur itu.
Untuk merealisasikan proyek tersebut, dibutuhkan tanah seluas 63.239 meter persegi. Dari tanah seluas itu, seluas 49.158 meter persegi digunakan untuk lahan parkir, sedangkan 14.081 meter persegi lainnya untuk pembangunan jalan menuju tempat parkir.