Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

75 Warga Cek Darah Virus Antraks

Kompas.com - 02/03/2011, 20:52 WIB

BOYOLALI, KOMPAS.com - Sebanyak 75 warga Dukuh Tangkisan, Desa Karangmojo, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, melakukan cek darah untuk pemeriksaan antraks, Rabu (2/3/2011).

Warga yang terdiri atas orang tua dan anak anak itu cukup antusias melakukan cek darah karena ingin mengetahui apakah mereka mengidap antraks atau tidak.

Menurut Kepala Desa Karangmojo Moh Toha, warga yang diambil darahnya oleh tim dokter RSUD Moewardi Solo tersebut adalah yang melakukan kontak langsung dengan sapi sapi yang positif antraks atau mengonsumsi daging sapi tersebut.

"Kami cukup senang warga menyambut baik cek darah ini, mereka yang hadir dan berkumpul di balai desa sekitar 75 orang. Padahal, kami memperkirakan hanya sekitar 60 orang," kata Moh Toha.

Sejak sembilan warga dinyatakan terduga antraks, warga lain di dukuh itu mulai khawatir karena hampir seluruh warga di dukuh ini mengosumsi daging sapi yang terkena antraks tersebut.

"Untuk cek darah ini, kami mengundang satu orang dalam satu keluarga.Namun, semua anggota keluarganya hadir di balai desa sehingga warga yang cek darah mencapai 75 orang," katanya.

Dokter spesialis penyakit dalam RSUD Moewardi Dhani Redhono yang ikut dalam tim medis tersebut mengatakan, pengambilan sampel darah merupakan langkah pengecekan terhadap warga yang melakukan kontak dan mengonsumsi dagaing sapi sakit itu.

Pengecekan darah tersebut, diperlukan untuk mengetahui apakah warga terjangkit antraks atau tidak.

"Masa inkubasi antraks sekitar 40 hingga 50 hari sejak mereka kontak langsung dan makan daging sapi yang sakit," katanya.

Salah satu cara untuk mengetahui keberadaan bakteri antraks tersebut, adalah dengan mengambil sampel darah, dan hasilnya dapat diketahui sekitar dua pekan ke depan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com