Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemdiknas: Silakan Usut Rp 2,3 Triliun

Kompas.com - 02/03/2011, 05:33 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Pendidikan Nasional membuka diri kepada penegak hukum untuk menindaklanjuti temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) soal penyimpangan Rp 2,3 triliun di lembaga itu.

"Kalau memang ada tanda-tanda korupsi, kami akan laporkan kepada penegak hukum, baik itu KPK ataupun Kejaksaan, dan kami sangat membuka diri kapan pun KPK dan Kejaksaan akan masuk, kami welcome," kata Wakil Menteri Pendidikan Nasional Fasli Jalal, Selasa (1/3/2011) malam di Jakarta.

Fasli mengatakan, temuan dugaan korupsi ini terdiri dari berbagai kategori. "Ada yang sifatnya belum diverifikasi, ada denda yang belum dibayar, ada harga yang menurut BPK nilainya tidak sesuai harga di pasar, dan ada uang yang digunakan tidak pada tempatnya," ujar Fasli.

Fasli juga mengatakan, jika ada kesalahan prosedural namun tidak ada indikasi apa-apa, itu akan diberikan surat karena dianggap lalai. Kegiatan yang sifatnya kurang jelas, ditambahkan Fasli, harus diverifikasi dan kegiatan yang tidak sesuai anggaran akan diberi teguran serta harus dijelaskan.

Temuan dugaan korupsi ini kebanyakan terjadi di tingkat perguruan tinggi. Sebagian ada yang sifatnya perlu diverifikasi, jika sudah, berarti dianggap selesai. "Dari hasil verifikasi, 95 persen  hal-hal tersebut (di atas), dan Pak Menteri sudah memberi teguran kepada puluhan pelakunya, terutama di perguruan tinggi, karena kebanyakan kejanggalan berada di perguruan tinggi," kata Fasli.

Menurut dia, kinerja satgas yang dipimpin Inspektorat Jenderal (Irjen) Kemdiknas Wukir Ragil sejauh ini sudah 80 persen diverifikasi BPK. "Satgas langsung dipimpin oleh Irjen, dan sejauh ini sudah 80 persen di-okekan oleh BPK," kata Fasli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua Panja Sebut RUU Kementerian Negara Mudahkan Presiden Susun Kabinet

Ketua Panja Sebut RUU Kementerian Negara Mudahkan Presiden Susun Kabinet

Nasional
Profil Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta 'Reimburse' Biaya Renovasi Kamar, Mobil sampai Ultah Anak ke Kementan

Profil Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta "Reimburse" Biaya Renovasi Kamar, Mobil sampai Ultah Anak ke Kementan

Nasional
KPK Akan Undang Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta untuk Klarifikasi LHKPN

KPK Akan Undang Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta untuk Klarifikasi LHKPN

Nasional
Dian Andriani Ratna Dewi Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen di TNI AD

Dian Andriani Ratna Dewi Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen di TNI AD

Nasional
Indonesia Kutuk Perusakan Bantuan untuk Palestina oleh Warga Sipil Israel

Indonesia Kutuk Perusakan Bantuan untuk Palestina oleh Warga Sipil Israel

Nasional
Tanggapi Polemik RUU Penyiaran, Gus Imin: Mosok Jurnalisme Hanya Boleh Kutip Omongan Jubir

Tanggapi Polemik RUU Penyiaran, Gus Imin: Mosok Jurnalisme Hanya Boleh Kutip Omongan Jubir

Nasional
KPK Sita Rumah Mewah SYL Seharga Rp 4,5 M di Makassar

KPK Sita Rumah Mewah SYL Seharga Rp 4,5 M di Makassar

Nasional
Sedih Wakil Tersandung Kasus Etik, Ketua KPK: Bukannya Tunjukkan Kerja Pemberantasan Korupsi

Sedih Wakil Tersandung Kasus Etik, Ketua KPK: Bukannya Tunjukkan Kerja Pemberantasan Korupsi

Nasional
Profil Indira Chunda Thita Syahrul, Anak SYL yang Biaya Kecantikan sampai Mobilnya Disebut Ditanggung Kementan

Profil Indira Chunda Thita Syahrul, Anak SYL yang Biaya Kecantikan sampai Mobilnya Disebut Ditanggung Kementan

Nasional
Cak Imin: Larang Investigasi dalam RUU Penyiaran Kebiri Kapasitas Premium Pers

Cak Imin: Larang Investigasi dalam RUU Penyiaran Kebiri Kapasitas Premium Pers

Nasional
Mantan Pegawai Jadi Tersangka, Bea Cukai Dukung Penyelesaian Kasus Impor Gula Ilegal

Mantan Pegawai Jadi Tersangka, Bea Cukai Dukung Penyelesaian Kasus Impor Gula Ilegal

Nasional
Temui Jokowi, GP Ansor Beri Undangan Pelantikan Pengurus dan Bahas Isu Kepemudaan

Temui Jokowi, GP Ansor Beri Undangan Pelantikan Pengurus dan Bahas Isu Kepemudaan

Nasional
Grace Natalie dan Juri Ardiantoro Akan Jalankan Tugas Khusus dari Jokowi

Grace Natalie dan Juri Ardiantoro Akan Jalankan Tugas Khusus dari Jokowi

Nasional
Jadi Saksi Karen Agustiawan, Jusuf Kalla Tiba di Pengadilan Tipikor

Jadi Saksi Karen Agustiawan, Jusuf Kalla Tiba di Pengadilan Tipikor

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Sita 66 Rekening, 187 Tanah, 16 Mobil, dan 1 SPBU

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Sita 66 Rekening, 187 Tanah, 16 Mobil, dan 1 SPBU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com