Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saksi Meringankan Harus dari Luar KPK

Kompas.com - 01/03/2011, 12:55 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) M Jasin berpendapat, permintaan Panda Nababan untuk menjadikan pimpinan KPK Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah sebagai saksi meringankan dalam kasus dugaan suap cek perjalanan tidak masuk akal. Menurutnya, sebagai pihak penuntut, unsur pimpinan KPK tidak dapat dijadikan saksi meringankan.

"Kalau mau yang meringankan ya harus di luar KPK. Tapi, KPK kan pihak yang memproses hukum terhadap kasus itu. Meringankan ya tidak bisa. Misalnya seperti yang kemarin, dari PDIP ada yang minta kepada orang-orang yang bisa meringankan. Kalau minta ke KPK ya lucu," kata Jasin di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (1/3/2011).

Jasin mengungkapkan hal ini terkait permintan Panda Nababan yang meminta Bibit dan Chandra sebagai saksi yang meringankan dalam kasus dugaan suap cek perjalanan dalam pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia yang dimenangkan Miranda Goeltom. Panda adalah tersangka dalam kasus tersebut.

KPK, lanjut Jasin, harus bersikap obyektif terhadap kasus yang ditanganinya sehingga tidak dapat diminta jadi saksi meringankan para tersangka. Kendati demikian, Jasin belum tahu komentar Bibit dan Chandra terhadap permintaan Panda tersebut. Jajaran pimpinan KPK, kata Jasin, belum membicarakan hal tersebut.

"Tapi saya belum tahu jawaban dari Bibit dan Chandra," katanya.

Permohonan Panda disampaikan tim kuasa hukumnya, pekan lalu. Hari ini, salah seorang kuasa hukum Panda, Patra M Zen, mendatangi Gedung KPK untuk bertemu langsung dengan Bibit dan Chandra guna menyampaikan permohonan untuk menjadi saksi yang meringankan.

Pihak Panda meminta Bibit dan Chandra menyampaikan bahwa pertemuan Panda dan Miranda saat fit and proper test dalam proses pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia adalah pertemuan yang wajar. Sebab, hal yang sama juga pernah dilakukan Bibit dan Chandra saat mengikuti fit and proper test seleksi pimpinan KPK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com